Menko Darmin Optimistis Rupiah Menguat Masih Berpeluang Terjadi, Ini Sebabnya
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan Rupiah menguat masih memiliki peluang untuk terjadi kembali. Hal ini karena semakin banyak dana masuk ke dalam negeri.
"Masih ada ruang (untuk menguat). Tapi kan kami juga tidak berhabis-habisan untuk memperkuat sekuat-kuatnya langsung, yang penting sudah ada capital inflow," ujar Menko Darmin di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (28/11).
Adanya dana masuk artinya investor akan kembali membeli saham dan SUN (Surat Utang Negara) yang memberi efek pada penguatan Rupiah. Dengan demikian, hal ini juga akan berdampak pada surplus transaksi modal dan finansial. "Kalau itu terjadi sebenarnya selesai," jelas Menko Darmin.
Meski demikian, Mantan Direktur Jenderal Pajak tersebut belum dapat memastikan berapa sebenarnya fundamental nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS. Fundamental tersebut berbeda-beda berkisar antara Rp 13.800 hingga Rp 14.200 per USD.
"Beda-beda orang bicara, ada yang bilang Rp 14.100 hingga Rp 14.200 per dolar AS, macam-macam tapi ada yang bilang bisa Rp 13.800 per dolar AS. Jadi tidak perlu ditanya (fundamental), tapi masih ada ruang (untuk menguat)," tandasnya.
Nilai tukar Rupiah menguat terhadap Dolar AS dalam beberapa waktu terakhir, meninggalkan posisi Rp 15.000 per USD. Hari ini Rupiah dibuka pada level Rp 14.533 per USD, melemah jika dibandingkan penutupan perdagangan kemarin sebesar Rp 14.515 per USD.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca Selengkapnyapenyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaDia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca Selengkapnya