Menko Darmin: Baru 36 persen rakyat Indonesia punya rekening bank
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengakui akses keuangan masyarakat kepada lembaga formal seperti perbankan masih sangat rendah.
"Kita relatif masih tertinggal dari negara lain. Indikator yang paling sederhana adalah berapa banyak penduduk Indonesia yang punya akses dan rekening bank, cuma 36 persen," ujar Darmin di ICE BSD, Tangerang, Selasa (30/8).
Salah satu cara yang dilakukan pemerintah untuk memperdalam akses keuangan masyarakat adalah dengan mempererat kerja sama antara pemerintah, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Upaya kita mempercepat keuangan inklusif, membangun dan mengembangkan pelaksanaan dari arsitektur strategi nasional," ucap Darmin.
Pemerintah sedang menyiapkan Rancangan Peraturan Presiden tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) untuk meningkatkan akses masyarakat berpendapatan rendah terhadap layanan keuangan formal. Targetnya 90 persen warga Indonesia dapat memiliki akses keuangan di 2023.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, posisi Indeks Keuangan Inklusif (IKI) tertinggal jauh dari Thailand 78 persen dan Malaysia 81 persen, namun lebih besar jika dibandingkan Filipina dan Vietnam masing-masing 31 persen.
"Kita tak cukup hanya membuka akses keuangan inklusif, tapi juga harus ada action yang jelas untuk merangkul rakyat," kata Darmin saat memimpin Rakor SNKI di kantornya, Jakarta, Rabu (3/8).
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2023, tingkat inklusi keuangan di Indonesia tercatat sebesar 88,7 persen, atau lebih tinggi dari tahun 2022 yang sebesar 85,1 persen.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaDiduga banyak pedagang pasar yang masih punya utang di bank.
Baca SelengkapnyaPadahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Baca SelengkapnyaIndustri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.
Baca SelengkapnyaPermasalahan lainnya, petani di Indonesia masih sulit untuk memperoleh fasilitas kredit oleh lembaga perbankan.
Baca Selengkapnya