Menhub Budi ingin taksi online dan konvensional akur mencari nafkah
Merdeka.com - Keberadaan taksi berbasis aplikasi atau online seperti GrabCar dan Uber bagi sebagian orang dianggap sebagai 'musuh' taksi konvensional. Tak jarang taksi konvensional mengeluhkan keberadaan taksi online karena merebut penumpang mereka.
Kementerian Perhubungan sebagai otoritas pengatur transportasi di Indonesia berpandangan lain. Kementerian ingin taksi online maupun konvensional akur dalam mencari nafkah. Jangan sampai kedua moda transportasi tersebut saling menjatuhkan apalagi sikut-sikutan.
"Kita ingin antara taksi online degan taksi konvensional lebih berpikir untuk jangan saling meminta sesuatu yang menjadi hambatan pihak lain. Kita ingin sekali antara taksi online dengan taksi konvensional ini bersama," kata Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi ketika ditemui di Jakarta, Minggu (25/9).
Budi berharap, ke depannya taksi online dan taksi konvensional bisa saling mendukung satu sama lain. Misalnya, taksi konvensional bisa menggunakan aplikasi online dalam mencari penumpang. Begitu juga dengan taksi online harus lebih bisa meningkatkan pelayanan untuk memberi keamanan dan kenyamanan untuk penumpang.
"Katakanlah antara taksi konvensional kerja sama dengan salah satu taksi online, data data online nya di gunakan oleh taksi lain, harapannya adalah bisa lebih bagus. Artinya makin banyak taksi yang bisa melayani masyarakat," katanya.
Sekali lagi Budi mengingatkan agar taksi online dan taksi konvensional tidak saling berhadap-hadapan dan mencari-cari perbedaan.
"Jadi kita mencari persamaan ini menyangkut nafkah orang banyak baik yang online maupun yang di konvensional. Kita minta yang dikonvensional tingkatkan service agar bisa melayani secara online, sebaliknya yang online menampilkan suatu cara cara yang bertanggung jawab."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menhub Akui Sulit Kendalikan Arus Mudik di 3 Lokasi Ini
Menhub Budi Karya Sumadi mengakui 3 lokasi arus mudik lebaran menjadi yang paling menantang untuk diselesaikan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Anjurkan Mudik Lebih Awal, Menhub Sebut Tiket H-10 Hingga H-5 Masih Tersedia
Budi menerangkan puncak arus mudik terjadi pada H-4 dan H-3 lebaran.
Baca SelengkapnyaPerhatian! Ini Titik Rawan Kemacetan Saat Arus Balik Lebaran
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membeberkan titik krusial kemacetan pada arus balik lebaran 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menhub Budi Karya Pastikan Kelancaran Arus Balik Lebaran 2024
Menhub sempat melakukan rapat koordinasi untuk kelancaran perjalanan balik dari pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Merak.
Baca SelengkapnyaJangan Sampai Salah Hitung, Ini Biaya Perlu Diperhitungkan saat Mudik dengan Kendaraan Pribadi
Kendaraan pribadi cukup banyak memakan biaya baik sebelum maupun saat melakukan perjalanan mudik Lebaran.
Baca SelengkapnyaPolda Jateng Bongkar Peredaran Narkoba Jaringan Fredi Pratama, Barang Dimasukkan ke Kardus Muatan Teh
Praktik ini terungkap setelah polisi lebih dulu menerima informasi ada peredaran narkoba melintas di wilayah gerbang tol Sragen.
Baca SelengkapnyaKunjungi Pasar Bersehati Manado, Atikoh Jelaskan Skema Pedagang Dapat Bantuan Modal Lewat KTP Sakti
Atikoh sempat berdiskusi dengan para pedagang di pasar tersebut.
Baca SelengkapnyaEks Kasat Narkoba Polres Lampung AKP Andri Gustami Dituntut Hukuman Mati atas Kasus Narkoba Fredy Pratama
Eks Kasat Narkoba Polres Lampung, AKP Andri Gustami jadi perantara peredaran narkotika jenis sabu milik jaringan Fredy Pratama.
Baca Selengkapnya1,6 Juta Saksi Disebar untuk Kawal Suara Ganjar-Mahfud dan Partai Pendukung di Hari Pencoblosan
Sebanyak 1,6 juta lebih saksi akan mengawal suara Ganjar-Mahfud dan partai pendukung pada hari pencoblosan Pemilu 2024, 14 Februari nanti.
Baca Selengkapnya