Mengenal Istilah Cut Loss, Strategi Hindari Rugi Besar dalam Investasi Saham
Merdeka.com - Dalam trading saham, tidak akan selamanya berjalan mulus sesuai rencana. Ada saja kemungkinan terburuk, rencana trading Anda meleset. Misalnya, harga saham yang dibeli tidak bergerak sesuai harapan dan malah semakin turun. Dalam kondisi ini, Anda dapat melakukan cut loss.
Cut loss adalah strategi untuk menghindari kerugian lebih besar. Umumnya, cut loss diambil ketika harga saham terus merosot maupun dalam kondisi saham nyangkut. Cut loss, terdiri dari dua kata, yakni “cut” yang artinya memotong dan “loss” berarti kerugian. Jadi, cut loss adalah memotong kerugian.
Mengutip laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), cut loss artinya upaya untuk menghindari kerugian lebih besar dengan cara menjual saham di harga yang lebih rendah dari harga beli.
-
Kenapa harga saham turun? Sebaliknya, jika kinerja kurang bagus juga bisa membuat harga saham jadi turun. Misalnya ketika mengalami penurunan pendapatan, perusahaan terkena isu negatif, hingga jika terlibat kasus hukum. Sentimen Pasar yang Positif Sentimen pasar maksudnya adalah persepsi investor terhadap kondisi pasar. Jika ada banyak orang yang melihat prospek perusahaan secara positif, hal tersebut bisa mendorong permintaan saham semakin meningkat dan harganya juga ikut naik. Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang.
-
Bagaimana cara meminimalisir risiko saham? Riset dengan Baik Biar Nggak Terjebak Perlu dipahami kalau nggak ada saham yang performanya selalu baik sepanjang waktu. Risiko selalu ada, tapi investor pemula bisa meminimalisir risikonya dengan melakukan riset terlebih dulu.
-
Apa dampak sentimen negatif pada saham? Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang. Mereka mungkin sesegera mungkin menjual sahamnya. Dengan pasokan saham berlebih, harga yang ditawarkan otomatis akan turun.
-
Apa yang perlu diperhatikan sebelum beli saham? Meski demikian, terdapat hal-hal yang perlu kita perhatikan sebelum membeli saham agar menghindari kerugian. Antara lain adalah profil dan tingkat likuiditas perusahaan, fluktuasi di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), tren market, Return of Equity (ROE) atau laba dari investasi pemegang saham di perusahaan tersebut, sales atau penjualan, dan Earning per Share (EPS) Growth.
-
Bagaimana inflasi memengaruhi saham? Misalnya, saham dapat berkinerja baik selama periode inflasi jika perusahaan menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang meningkat.
-
Mengapa impulsive buying berbahaya bagi keuangan? Kebiasaan ini mungkin terlihat sepele, tapi ternyata bisa membuat kondisi keuangan pribadi jadi tidak sehat.
Kalau dilihat sebenarnya posisi Anda tetap rugi walaupun tidak parah karena segera mengambil langkah cut loss. Bayangkan jika Anda membiarkan kondisi penurunan harga saham dan tidak menetapkan cut loss, modal kamu bakal ludes.
Lantas Kapan Waktu Tepat untuk Cut Loss?
Strategi cut loss saham sangat dianjurkan untuk trader dan investor guna menjaga modal yang dimiliki dan tidak terjebak pada posisi merugikan. Bagi trader saham, cut loss bisa dilakukan ketika harga saham yang Anda pegang turun terus.
Agar cut loss saham berhasil, trader harus mengetahui arah pergerakan saham tersebut. Apakah akan naik, turun, atau bergerak landau dalam kurun waktu tertentu sesuai jangka waktu trading.
Sedangkan bagi investor, cut loss dapat dijalankan bila terjadi perubahan kinerja fundamental perusahaan. Misalnya ketika ada berita buruk terkait perusahaan yang sahamnya kamu pegang atau jika Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) mengalami koreksi atau penurunan, bahkan terjun bebas.
Cut loss dalam saham juga dilakukan apabila Anda terjebak di saham nyangkut. Saham nyangkut adalah kondisi di mana sudah terlanjur membeli atau mengoleksi saham di harga yang lebih tinggi dari kondisi saat ini.
Batas Ideal Cut Loss Berapa Persen?
Banyak yang bertanya, berapa batas ideal cut loss saham? Untuk menjawabnya, tidak ada besaran pasti. Dalam menetapkan besaran cut loss dalam saham disesuaikan profil risiko masing-masing investor atau trader. Tergantung seberapa kuat menanggung kerugian.
Menurut Analis Ekuitas PT NH Korindo, Ajeng Kartika, untuk tipe trader atau investor yang nyalinya besar, bisa saja menetapkan batas kerugian 15 persen sampai 20 persen. Sementara untuk tipe sebaliknya, yang cari aman atau konservatif, paling banter titik cut loss-nya 3 persen sampai 5 persen.
Cut loss dapat diambil ketika rugi sudah melampaui batas yang Anda tetapkan. Selain itu, strategi yang tepat ketika harga saham turun drastis maupun melakukan kesalahan saat membeli saham karena tanpa proses analisis.
Cara Menentukan Cut Loss yang Baik dan Benar
1. Berdasarkan titik support
Menentukan cut loss dalam saham harus dimulai dengan menentukan titik support cut loss. Kemudian tinggal jual saham atau melakukan cut loss jika harga saham turun lebih rendah lagi di bawah titik support. Tetapi, bila harga saham masih berada di atas titik support yang kamu tetapkan, sebaiknya lakukan hold.
2. Berdasarkan harga beli
Menentukan cut loss saham juga bisa dari harga beli. Yakni, dengan menetapkan terlebih dahulu batas cut loss yang sanggup Anda tanggung sebelum trading.
Contoh cut loss berdasarkan harga beli, Anda mematok angka 3 persen sebagai batas cut loss dari harga beli saham. Begitu, harga saham turun mencapai 3 persen, Anda dapat langsung menjual saham tersebut tanpa pikir-pikir lagi.
Dengan cara ini, Anda telah menentukan batasan kerugian yang terjadi akibat penurunan harga saham. Sehingga tidak mengalami rugi terlalu besar lebih dari batasan tersebut. Maka dari itu, penting menetapkan cut loss ketika membuat trading plan saham.
3. Berdasarkan rekomendasi analis
Ada yang beranggapan bahwa menentukan cut loss berdasarkan contoh di atas kurang efektif. Alasannya, karena tidak mempertimbangkan prospek pergerakan harga saham ke depan.
Selain dari titik support dan harga beli, menentukan cut loss juga bisa dengan cara melihat rekomendasi saham harian dari analis saham yang dikirim oleh perusahaan sekuritas kepada nasabah atau dapat kamu lihat di website sekuritas.
Rekomendasi cut loss ini biasanya dituliskan dengan kata cut loss if atau stop loss. Cut loss dan stop loss pada dasarnya sama, berguna untuk mencegah kerugian saham. Bedanya, cut loss dilakukan secara manual. Sedangkan stop loss dilakukan melalui aplikasi trading saham.
Contoh cut loss berdasarkan rekomendasi saham harian, yakni stop loss below 1.160. Artinya, ambil langkah cut loss atau stop loss di bawah harga saham Rp1.160.
Cara menentukan cut loss dari rekomendasi saham harian dinilai lebih fleksibel karena mengikuti pergerakan naik dan turunnya harga saham tanpa menetapkan terlebih dahulu. Apalagi langsung dari analisis teknikal ahlinya saham.
(mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masih sering bingung kenapa harga saham bisa naik turun dengan cepat? Begini penjelasannya!
Baca SelengkapnyaBerikut ini beberapa alternatif investasi yang relatif aman saat Rupiah anjlok.
Baca SelengkapnyaJangan sampai berinvestasi emas hanya karena ikut-ikutan, dan berujung menggadaikan emas kembali karena kepepet masalah finansial.
Baca SelengkapnyaSecara historikal, di bulan Ramadan volume transaksi IHSG cenderung menurun sekitar 20-40 persen dari biasanya.
Baca SelengkapnyaDia mencontohkan sifat orang yang tidak cocok untuk menjadi trader yaitu panik saat melihat aset turun karena terlalu khawatir.
Baca SelengkapnyaInvestasi di pasar finansial pun kini sudah sangat terjangkau dan mudah
Baca SelengkapnyaInvestor pemula wajib tahu tentang trading indeks, untung apa rugi
Baca SelengkapnyaMelansir laman logammulia.com, harga emas Antam kini di jual Rp1.389.000 per gram.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data RTI, pada Senin, 5 Agustus 2024 pukul 14.18 WIB, IHSG merosot 4,18 persen ke posisi 7.002.
Baca SelengkapnyaPosisi harga masih menunjukkan potensi bullish jangka panjang. Investor harus melihat ini sebagai kesempatan untuk mengevaluasi posisi mereka.
Baca Selengkapnya