Mendag Enggar Sebut RI Perlu Terapkan Proteksionisme Perdagangan
Merdeka.com - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, dampak perang dagang semakin terlihat terhadap perekonomian global. Menurutnya, Indonesia perlu menerapkan proteksionisme perdagangan, mengingat sudah banyak negara yang juga melakukan hal itu.
"Saya pun terpaksa harus melakukan hal serupa (proteksionisme). Hanya sekarang bagaimana cari celahnya agar itu tak melanggar WTO," kata Enggar di Jakarta, Minggu (6/10).
Dia mengaku, pihaknya akan mencari cara agar kebijakan proteksionis tersebut tidak melanggar aturan dari World Trade Organization (WTO). Hal ini agar industri dalam negeri tetap stabil di tengah gejolak ekonomi global, tanpa ada tekanan dari pihak luar.
Selain itu, pihaknya juga akan mempermudah aturan-aturan investasi seperti yang diperintahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Perang dagang ini memberikan dampak yang sangat besar. World Bank menyampaikan prediksinya dalam satu tahun sampai satu setengah tahun ke depan yang disebut world financial crisis akan melanda dunia. Indonesia akan bisa survive kalau investasi dan ekspor," imbuhnya.
Dia mengapresiasi kehadiran gerakan Local to Global yang merupakan kerja sama antara pemerintah dan Kadin, agar UMKM untuk makin eksis dengan bantuan e-commerce. Dengan demikian, produk dalam negeri semakin kuat, sehingga Indonesia tak selalu dibanjiri produk luar negeri dan menjadi konsumen saja.
"Saya sungguh berbahagia atas komitmen yang dibuat ini, bahkan ada suatu upaya untuk mendorong from local to global. Itu suatu yang positif," tandasnya.
Reporter: Tommy Kurnia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaRespons PDIP Soal Tiga Kali Prabowo Setuju dengan Gagasan Ganjar Saat Debat Ketiga Capres
Debat ketiga capres bertema pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik luar negeri.
Baca SelengkapnyaDPR Apresiasi Langkah Kejagung Masukkan Kerugian Ekonomi Negara dalam Kasus Korupsi
Penghitungan kerugian ekonomi negara bisa menjadi pertimbangan hakim dalam memutus perkara korupsi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaPelaku Jastip Protes soal Aturan Pembatasan Bawaan Barang dari Luar Negeri, Mendag Jawab Begini
Mendag Zulhas menyampaikan, pihaknya akan berkirim surat terhadap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk mengevaluasi aturan tersebut.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaRugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan
Kejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.
Baca SelengkapnyaMentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani
Saat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca SelengkapnyaUntung Rugi Pemerintah Guyur Diskon Industri Motor dan Mobil Listrik
Pemberian insentif bertujuan meningkatkan hingga mempercepat produksi dan penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca Selengkapnya