Mendag Enggar: Penjualan ritel terus membaik, tak ada pelemahan daya beli masyarakat
Merdeka.com - Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita mengklaim bahwa penjualan industri ritel terus mengalami perbaikan. Melihat data penjualan Maret, April hingga Mei penjualan ritel meningkat 15 persen. Hal tersebut menandakan daya beli masyarakat terus mengalami perbaikan.
"Saya dapat laporan, bahwa Maret, April, Mei penjualannya meningkat. Penjualan ritelnya meningkat di atas 10 hingga 15 persen ada. Jadi tidak ada sama sekali ada pelemahan dari daya beli masyarakat," ujar Menteri Enggar di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (8/6).
Menteri Enggar juga memprediksi penjualan sektor ritel semakin membaik di Juli hingga Agustus. Sebab, pelaku usaha akan memberikan sejumlah diskon untuk beberapa produk yang diperjualkan di pusat perbelanjaan dalam rangka merayakan Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) Agustus mendatang.
"Ini masih akan berlanjut sampai Juli. Kemudian nanti ini akan berlanjut lagi dengan Agustus mereka (HBDI) akan ada diskon 73 persen dan sebagainya. Inilah yang saya sampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi dan tidak terkonsentrasi di Jakarta saja tapi dia di luncurkan di Palembang," jelasnya.
Namun demikian, Menteri Enggar menambahkan, penjualan sektor ritel masih terfokus di Pulau Jawa. Ke depan pemerintah akan mendorong agar konsumsi ritel merata di seluruh Indonesia.
"(Konsumsi retail) Ya masih besar di Jawa, tapi kita tidak ingin hanya konsentrasi di Jawa saja. Jadi makanya kita sebarkan, ada pasarnya," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Khusus di bulan Februari, Bulog sudah mengeluarkan 60 ribu ton beras.
Baca SelengkapnyaSejumlah ritel modern melarang pelanggan membeli beras kemasan 5kg lebih dari 2 per harinya.
Baca SelengkapnyaSesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kepala Dinas Perhubungan Sumsel Arinarsa JS memperkirakan arus mudik dimulai 5 April 2024 dan arus balik mulai 14 April 2024.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaMeskipun harga beras saat ini mahal dan langka, Pemerintah tidak akan mengubah Harga Eceran Tertinggi (HET).
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras medium disebabkan oleh stok kiriman beras menipis.
Baca SelengkapnyaKondisi ini menyebabkan daya beli turun dan omzet berkurang.
Baca SelengkapnyaJasa Marga Juga memprediksi puncak arus mudik lebaran 2024 akan jatuh pada 6 April 2024.
Baca Selengkapnya