Memahami Reksadana dengan Filosofi Rujak Buah
Merdeka.com - Direktur Interim Presiden Direktur Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Afifa memaparkan, berinvestasi dengan reksadana memiliki kesamaan dengan membeli rujak, hanya dengan modal Rp 10 ribu, setiap orang bisa mulai melakukan investasi. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membeli reksadana, dari profil risiko hingga keamanan dari instrumen investasi sendiri.
Sebelum membeli reksadana, investor wajib memahami profil risiko yang bisa ditanggung. Ada beberapa jenis profil, yaitu konservatif yang fluktuasinya relatif stabil, moderat, agresif, sampai yang syariah. Sehingga, melalui profil risiko ini, investor dapat menentukan sendiri reksadana mana yang harus dia pilih sebagai instrumen investasinya.
"Membeli reksadana sama seperti sedang membeli rujak, mau yang manis atau yang pedas itu ditentukannya sesuai dengan kapasitas perut kita. Sama kayak reksadana, kita perlu mengetahui seberapa mampu kita menanggung risiko dari instrumen investasi kita," papar Afifa dalam webinar Basic Investment pada Sabtu (24/10).
Selain itu, persamaan reksadana dengan rujak adalah dapat diraih dengan harga Rp 10 ribu. "Dengan Rp 10 ribu, kita bisa beli reksadana yang underlinenya kita investasikan di misalnya pasar uang. Jadi, bisa dibilang reksadana memiliki harga yang affordable," tambahnya.
Meskipun bisa memulai investasi dengan harga yang relatif murah, para investor reksadana tidak akan dilepas sendirian dan menentukan pembelian saham sendiri. Di reksadana, ada manajer investasi yang berpengalaman dalam bergelut di pasar modal. Sehingga, manajer investasi akan cakap dalam mengelola setiap portofolio investor dengan baik sesuai dengan profil risiko.
"Tugasnya mirip dengan tukang rujak. Kalau di rujak kan ada banyak buah-buahan, tapi tukang rujak tentunya sudah hapal bagaimana caranya mengolah dan meracik bumbunya supaya enak dinikmati. Di reksadana pun begitu, di tengah banyaknya pilihan jenis reksadana, ada para manajer investasi yang berpengalaman dan piawai dalam menentukan instrumen saham untuk investor," jelas Afifa.
Manajer Investasi
Nantinya, uang yang dihimpun untuk investasi tidak akan masuk ke manajer investasi, melainkan akan diadministrasikan melalui Bank Kustodian melalui pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sehingga, berinvestasi di reksadana dapat dipastikan keamanannya karena juga melibatkan lembaga keuangan.
Tidak hanya kesamaan antara reksadana dan rujak buah, Afifa juga memaparkan perbedaan antara kedua hal tersebut. Jika rujak buah merupakan sebuah makanan yang tidak bisa dikembalikan atau ditukar kembali, reksadana kebalikannya.
"Di reksadana, dimungkinkan untuk kita melakukan penjualan kembali tanpa harus ditentukan sebulan, tiga bulan, dan sebagainya. Jadi, kapanpun kita butuhkan, kita bisa jual ataupun tukar kapan saja," tambah Afifa.
Hasilnya, jika dibandingkan dengan membeli rujak, reksadana dapat lebih bernilai karena bisa dijual ataupun ditukarkan. Artinya, dengan kocek Rp 10 ribu, Anda bisa berpotensi mendapatkan uang yang lebih di kemudian hari, bukan hanya sekadar perut yang sakit akibat dari kebanyakan makan rujak.
Secara keseluruhan, reksadana bekerja dengan mengumpulkan uang dari para investor, kemudian dikelola dengan berbagai instrumen, dan dikepalai fund manager dengan pengawasan oleh OJK. Instrumen-instrumen tersebut adalah obligasi, saham, dan pasar uang. Pembelian instrumen reksadana yang dibeli oleh investor disebut portofolio. "Setiap investor dapat memiliki banyak portofolio, tentunya menyesuaikan profil risikonya," tutup Afifa.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa investasi di reksadana memiliki manfaat, yaitu fleksibel, likuid karena kapanpun bisa dicairkan, serta aman karena diawasi oleh lembaga keuangan.
Reporter Magang: Theniarti Ailin
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anda bisa menginvestasikan dana yang dimiliki dalam bentuk saham, obligasi dan pasar uang.
Baca SelengkapnyaKesempatan berinvestasi bisa dilakukan kapan saja termasuk saat nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS anjlok.
Baca SelengkapnyaLanjut Mahfud, ada orang yang mau berinvestasi dengan prospek yang besar atau gede.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaCerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaTHR bisa menjadi alternatif sumber dana untuk tabungan dana darurat dan investasi, keuntungannya mulai dari sedikit lama-lama jadi bukit.
Baca SelengkapnyaSelagi ada sumber daya dan tekad yang kuat untuk mencapainya, kebebasan finansial sangat mungkin untuk diraih lebih cepat.
Baca SelengkapnyaSektor fintech syariah dapat terus tumbuh dan mampu menjawab kebutuhan keuangan konsumen Muslim di Indonesia.
Baca Selengkapnya