Luhut: Negara Barat Sangat Butuh Kita dalam Pengurangan Emisi
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia memiliki potensi besar dalam upaya pengurangan emisi karbon di dunia. Dengan kawasan hutan Indonesia yang luas, Indonesia bisa menyerap karbon dioksida (carbon credit).
Sebab itu, salah satu caranya ialah dengan mengoptimalkan potensi sawit. "Jangan lupa banyak makanan yang membutuhkan kelapa sawit dan rasanya segala macam. Tapi kita pemerintah sepertinya ditekan terus karena alasannya deforestasi, itu kan tidak benar," tuturnya di Jakarta, Jumat (23/8).
"Sebetulnya itu karena kita ini penghasil karbon kredit terbesar di dunia, saya ulangi, terbesar di dunia. Jadi Barat itu sangat membutuhkan kita, kita saja yang selama ini tidak sadar itu," tambahnya.
Karena itu, pemerintah terus mengupayakan program mandatori campuran solar dengan biodesel (B20) agar terus ditingkatkan kedepannya. "Salah satu yang sudah jelas policy pemerintah adalah B20 sampai B100. dengan demikian kita tidak tergantung dengan Eropa saja," paparnya.
"Jadi Barat sangat membutuhkan kita, selama ini kita tidak sadar itu. Sekarang kita mulai sadar mulai eksplore teliti dan segera nanti akan kami bawa ke masyarakat-masyarakat Eropa," tegasnya.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut bukti bahwa Nusantara berisikan 'harta karun' menakjubkan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaTeknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) memiliki potensi besar untuk mengurangi emisi CO2 dari berbagai sektor industri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia lebih awal menginisasi beberapa aksi pengendalian perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaMenurut kajian geoseismik yang dilakukan pada rentang 2019-2020, Buton menyimpan potensi harta karun minyak hingga mencapai 5 miliar barel.
Baca SelengkapnyaHal ini sejalan dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dan Sustainable Development Goals 13 PBB.
Baca SelengkapnyaMasyarakat berinisiatif mengajukan penataan lahan pertaniannya agar jalan usaha tani dapat dibangun.
Baca SelengkapnyaSebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaGRP menargetkan kapasitas PLTS Atap terpasang sebesar 33 MWp, yang direncanakan selesai pada tahun 2025.
Baca Selengkapnya