Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lebarkan sayap bisnis, Pupuk Indonesia segera bangun pabrik di Laos

Lebarkan sayap bisnis, Pupuk Indonesia segera bangun pabrik di Laos Pabrik Pupuk. image.bzlink.us

Merdeka.com - PT Pupuk Indonesia (Persero), melalui anak perusahaannya PT Pupuk Kujang, menjajaki kerja sama dengan negara Laos untuk membangun pabrik pupuk NPK di negara itu. Beberapa waktu lalu, jajaran Pupuk Kujang telah melakukan kunjungan ke Laos meninjau pabrik KCl yang beroperasi di Propinsi Khammouane.

"Laos memiliki sumber potassium yang cukup besar. Barang tambang ini merupakan salah satu komponen penting dalam pembuatan pupuk, yaitu merupakan bahan baku dari unsur KCl dalam pupuk NPK," ujar Direktur Teknologi PT Pupuk Indonesia (Persero), Djohan Safri dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (28/7).

Kerja sama kedua pihak bisa diwujudkan dalam beberapa konsep seperti dalam bentuk perizinan pertambangan, di mana tambang potassium dikelola oleh PT Aneka Tambang Tbk (Persero) dan kemudian diolah menjadi KCl oleh Pupuk Indonesia Grup.

"Membangun pabrik NPK di Laos agar dekat dengan sumber bahan baku, kemudian urea dan fosfat kami datangkan dari pabrik kita di Indonesia. Hasil produksi NPK tersebut kemudian dijual di wilayah Laos dan sekitarnya," ujarnya.

Djohan menegaskan, kendati masih dalam tahap penjajakan, namun sudah mendapat dukungan dari Pemerintah Laos.

Pertanian Laos sendiri masih banyak membutuhkan pasokan pupuk, terutama urea, karena negara itu belum mempunyai pabrik pupuk sehingga semua kebutuhannya masih harus impor. Ini tentunya menjadi peluang pasar bagi Pupuk Indonesia.

"Melalui Pupuk Kujang, kami juga siap membantu memberikan pelatihan dan edukasi kepada petani di Laos khususnya mengenai pola pemupukan berimbang," tambahnya.

Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari peluang investasi penambangan Potassium Chloride (KCL) di negara Laos oleh Tim Pupuk Kujang yang langsung dipimpin oleh Direktur Utama Nugraha Budi Eka Irianto beberapa bulan lalu.

Pemerintah Laos mendukung rencana investasi Indonesia di pertambangan dan industri pupuk karena negara itu belum memiliki perusahaan pupuk, namun memiliki tambang KCL yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pabrik pupuk, sehingga sinergi antara Indonesia dengan Laos dapat lebih efektif.

"Pupuk Kujang membutuhkan 70.000 ton potasium per tahun dan selama ini Indonesia mengimpor potasium dari Kanada dan Rusia. Sehingga sudah dipastikan biaya operasional cukup tinggi untuk produksinya. Dengan adanya perusahaan KCL di Laos, memungkinkan dapat menekan biaya lebih rendah karena lokasinya yang lebih dekat," kata Nugraha.

Pupuk Kujang adalah salah satu anak perusahaan Pupuk Indonesia, berlokasi di Cikampek untuk memenuhi kebutuhan pupuk terutama untuk wilayah Jawa Barat dengan kapasitas produksi 1,14 juta ton urea, 660 ribu ton amoniak dan 200 ribu ton NPK per tahun.

Sedangkan Pupuk Indonesia, saat ini menaungi 10 anak perusahaan yang terdiri dari 5 produsen pupuk, dan perusahaan yang bergerak di bidang EPC, logistic, energi, pangan serta perdagangan.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Lusa, Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Peledak di Kalimantan Timur

Lusa, Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Peledak di Kalimantan Timur

Pabrik ini mampu memproduksi sekitar 75 ribu ton bahan peledak setiap tahunnya.

Baca Selengkapnya
Gudang Penyimpanan Pil Koplo di Semarang Digerebek, 110 Juta Tablet Senilai Triliunan Disita

Gudang Penyimpanan Pil Koplo di Semarang Digerebek, 110 Juta Tablet Senilai Triliunan Disita

Keberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.

Baca Selengkapnya
Menaker Apresiasi Pemerintah Jerman yang Minat dengan Tenaga Perawat Indonesia

Menaker Apresiasi Pemerintah Jerman yang Minat dengan Tenaga Perawat Indonesia

Saat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Besaran Pajak Aset Kripto Diminta untuk Ditinjau Ulang, Ini Sederet Alasannya

Besaran Pajak Aset Kripto Diminta untuk Ditinjau Ulang, Ini Sederet Alasannya

Saat ini terdapat berbagai jenis pajak aset kripto yang dikenakan di Indonesia, yaitu pajak penghasilan (PPh), PPN dan pajak tambahan.

Baca Selengkapnya
Pemprov Kaltim Pacu Produksi Pisang untuk Pasar Internasional

Pemprov Kaltim Pacu Produksi Pisang untuk Pasar Internasional

Pemprov Kaltim terus berupaya memacu peningkatan dan pengembangan produksi komoditas pisang di daerah.

Baca Selengkapnya
Dapat Perintah dari Luhut, Konversi LPG ke Kompor Induksi Listrik Kembali Dilanjutkan Tahun Ini

Dapat Perintah dari Luhut, Konversi LPG ke Kompor Induksi Listrik Kembali Dilanjutkan Tahun Ini

Dapat Perintah dari Luhut, Konversi LPG ke Kompor Induksi Listrik Kembali Dilanjutkan Tahun Ini

Baca Selengkapnya
Produk Kayu Lapis Asal Temanggung Berhasil Merambah Pasar Internasional

Produk Kayu Lapis Asal Temanggung Berhasil Merambah Pasar Internasional

Sebanyak 25 kontainer produk kayu lapis berbagai jenis telah diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Emas

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Pabrik Amonium Nitrat di Kalimantan Bisa Kurangi 8% Bahan Baku Pupuk

Jokowi Sebut Pabrik Amonium Nitrat di Kalimantan Bisa Kurangi 8% Bahan Baku Pupuk

Pabrik ini berkapasitas produksi 75 ribu ton per tahun.

Baca Selengkapnya
Prabowo Subianto: Tiga Tahun Lagi Kita akan Jadi Lumbung Pangan Dunia

Prabowo Subianto: Tiga Tahun Lagi Kita akan Jadi Lumbung Pangan Dunia

Prabowo menyatakan bahwa dengan upaya yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan potensi alamnya untuk meningkatkan produksi pangan secara signifikan.

Baca Selengkapnya