Lagi, Snapchat Pecat 500 Karyawan Awal 2024
Kabar ini pun langsung membuat saham pengelola platform Snapchat turun hampir 3 persen.
Kabar ini pun langsung membuat saham pengelola platform Snapchat turun hampir 3 persen.
Perusahaan media sosial asal Amerika Serikat (AS), Snap akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pegawainya.
Tak kurang dari 10 persen atau 500 tenaga kerja akan mengakhiri masa kerjanya di awal tahun 2024.
“Kami mengatur ulang tim kami untuk mengurangi hierarki dan mendorong kolaborasi tatap muka. Kami fokus untuk mendukung anggota tim kami,” kata juru bicara Snap dalam keterangan resmi, dikutip dari CNBC International, Selasa (6/2).
merdeka.com
Snap memperkirakan akan dikenakan biaya mulai dari USD55 juta hingga USD75 juta, menurut pengajuan peraturan AS.
Ketika perusahaan tersebut memberhentikan 20 persen stafnya dan merestrukturisasi lini bisnisnya.
Di AS, platform media sosial merupakan perusahaan teknologi terbaru yang terus melakukan PHK pada tahun 2024.
Hampir 24.000 pekerja teknologi di AS terkena PHK pada bulan Januari 2024.
CEO Snap Evan Spiegel bersaksi di hadapan Komite Kehakiman Senat pekan lalu, salah satu dari beberapa eksekutif media sosial yang menghadapi pengawasan ketat atas dampak yang disebabkan platform mereka terhadap generasi muda.
Pemilik akun Tiktok yang ancam tembak Anies Baswedan dijerat dengan Pasal 29 Undang-Undang ITE.
Baca SelengkapnyaAkun Instagram @suarasemangat menunjukkan bagaimana para pedagang rela basah kuyup demi menyelamatkan dagangannya
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial AWK, berusia 23 tahun. Dia ditangkap di Jember.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar smartphone yang tidak dapat mengakses WhatsApp pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaAturan yang tertuang pada Permendag 31/2023 harusnya benar-benar dilaksanakan dan dipatuhi oleh semua pihak.
Baca SelengkapnyaAksi tukang parkir itu mencuri perhatian serta dibanjiri pujian dari warganet.
Baca SelengkapnyaDengan penuh kesabaran, si penjual es di tepi jalan ini tetap membuka usahanya meskipun sedang hujan deras dan sepi pembeli.
Baca SelengkapnyaDagangan yang ia jual sepi pembeli hingga membuatnya memutar otak agar tetap bisa bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaDari pemeriksaan sementara, dua kelompok ini merupakan anggota yang membuat akun Instagram
Baca Selengkapnya