Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Laba Indocement 2017 turun 51,9 persen menjadi Rp 1,85 triliun

Laba Indocement 2017 turun 51,9 persen menjadi Rp 1,85 triliun Direktur Utama PT Indocement Tunggal Perkasa Christian Kartawijaya. ©2018 Merdeka.com/Dwi Aditya Putra

Merdeka.com - PT Indocement Tunggal Perkasa (Persero) Tbk, mencatatkan pendapatan sepanjang 2017 sebesar Rp 14,4 triliun. Angka tersebut lebih rendah 6,1 persen bila dibanding pada 2016 lalu yang mampu mencapai Rp 15,3 triliun.

Penurunan pendapatan membuat laba 2017 ikut tergerus sebesar 51,9 persen. Di mana, dari jumlah di 2016 sebesar Rp 3,87 triliun merosot turun menjadi Rp 1,85 triliun pada tahun ini.

Direktur Utama PT Indocement Tunggal Perkasa, Christian Kartawijaya, mengatakan penurunan tersebut disebabkan oleh makin ketatnya persaingan. Sementara, permintaan dan biaya produksi terus meningkat.

"Selain itu, Bank Indonesia telah memangkas tingkat suku bunga sebanyak dua kali selama tahun 2017, ditambah lagi oleh tingginya harga acuan batu bara dan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat," kata Christian saat melakukan paparan publik di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (23/3).

Christian juga menyebutkan, pada 2017, permintaan semen nasional terus mengalami peningkatan yang cukup besar menjadi 66,3 juta ton atau tumbuh 7,6 persen dibandingkan dengan 2016 di tengah meningkatnya kapasitas produksi nasional. "Kondisi ini menyebabkan pangsa pasar Indocement turun dari 26,1 persen menjadi 25,3 persen," ucapnya.

Perseroan, tambah Christian, juga akan lebih fokus dalam penjualan dalam negeri. Hal ini sebagai upaya untuk memenuhi kebutugan klinker untuk memasok unit penggilingan dan pabrik semen dalam negeri.

"Oleh karena itu penjualan ekspor semen dan klinker di tahun 2017 menurun 57,9 persen atau sebesar 225.000 ton. Di mana, pada 2017 hanya mampu melayani 164,4 ribu ton dan 2016 masih tinggi 309,4 ribu ton," tuturnya.

Meski demikian, Christian memaparkan ada pertumbuhan positif pada posisi kas bersih sebesar Rp 8,29 triliun pada 2017. Arus kas yang signifikan dihasilkan dari sisi operasional dengan upaya manajemen meningkatkan posisi modal kerja.

"Dengan neraca yang kuat tersebut, Indicement siap mengarungi sulitnya kondisi pasar di 2018," imbuhnya.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indocement Raup Untung Rp1,9 Triliun di 2023, Ini Faktor Penyumbangnya

Indocement Raup Untung Rp1,9 Triliun di 2023, Ini Faktor Penyumbangnya

Selain itu, perusahaan membukukan volume penjualan keseluruhan (semen dan clinker) sebesar 19,3 juta ton pada 2023.

Baca Selengkapnya
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.

Baca Selengkapnya
Melihat Produksi Kerajinan Aksesoris Pengantin di Bantul, Omzet Mencapai Puluhan Juta Rupiah Per Bulan

Melihat Produksi Kerajinan Aksesoris Pengantin di Bantul, Omzet Mencapai Puluhan Juta Rupiah Per Bulan

Usaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ternyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024

Ternyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024

Untuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.

Baca Selengkapnya
Konglomerat Indonesia Ini Pernah Rasakan Hilang Kekayaan Rp2 Miliar per Detik

Konglomerat Indonesia Ini Pernah Rasakan Hilang Kekayaan Rp2 Miliar per Detik

Melansir Forbes, orang terkaya Indonesia ini masuk sebagai orang terkaya peringkat enam, se-Asia.

Baca Selengkapnya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.

Baca Selengkapnya
Survei Indo Riset: Elektabilitas Prabowo dan Ganjar Turun, Anies Naik

Survei Indo Riset: Elektabilitas Prabowo dan Ganjar Turun, Anies Naik

Tingkat elektabilitas pasangan capres-cawapres juga mengalami dinamika yang mirip.

Baca Selengkapnya
Pria ini Kena Tipu Ratusan Juta Malah Tambah Sukses, Padahal Cuma Jualan Bawang Goreng

Pria ini Kena Tipu Ratusan Juta Malah Tambah Sukses, Padahal Cuma Jualan Bawang Goreng

Sempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.

Baca Selengkapnya
Aset Industri Asuransi-Dana Pensiun Tumbuh 2,08 Persen pada Februari 2024

Aset Industri Asuransi-Dana Pensiun Tumbuh 2,08 Persen pada Februari 2024

Tren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.

Baca Selengkapnya