Kuartal III-2016, produksi minyak Pertamina Cepu naik 64 persen
Merdeka.com - PT Pertamina EP Cepu (PEPC), membukukan kenaikan produksi minyak sebesar 64 persen hingga kuartal III-2016 menjadi 74.000 barel per hari (bph) dibandingkan kuartal III-2015 sebesar 45.000 bph.
Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Adriansyah mengatakan peningkatan produksi minyak bagi PEPC tersebut ditopang kenaikan produksi Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu yang melebihi target 165.000 barel per hari. Peningkatan produksi juga ditopang fasilitas produksi utama (central production facilities/CPF) dan kolam penampungan (reservoir).
"Capaian produksi ini melampaui rencana kerja kami tahun ini, bahkan kami diminta untuk menaikkan produksi minyak menjadi 200.000 bph untuk Blok Cepu atau sekitar 78.000 bph untuk PEPC," ujar Adriansyah dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (18/10).
Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu menjadi salah satu andalan pemerintah dam mengejar target produksi minyak siap jual (lifting). Dalam APBN 2016, produksi dari blok ini ditargetkan hanya 161.000 bph, namun targetnya terlewati. Pemerintah memperkirakan produksi minyak dari Blok Cepu tahun depan mencapai 200.000 bph untuk menopang pencapaian target lifting sebesar 815.000 bph.
Dia berharap PEPC menjadi bagian dari cita-cita besar PT Pertamina (Persero) menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia. Kemitraan dengan perusahaan energi kelas dunia seperti ExxonMobil Corp turut menunjukkan PEPC sebagai entitas bisnis yang memiliki reputasi tinggi dan profesional.
"Pengembangan lapangan migas di Blok Cepu diharapkan dapat mendukung upaya menjaga ketahanan energi nasional dan mengangkat Indonesia kembali menjadi produsen migas yang diperhitungkan di dunia internasional," katanya.
Adriansyah menjelaskan, ke depan pengembangan yang dilakukan di Blok Cepu tidak lagi pada produksi minyak, namun gas. Pengembangan yang dilakukan antara lain Lapangan Jambaran-Tiung Biru yang ditargetkan on stream pada 2019. Apalagi, PEPC dipercaya sebagai operator pengembangan lapangan gas unitisasi Jambaran-Tiung Biro dengan kapasitas desain produksi sebesar 330 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
"Saat ini kegiatan early civil work sudah berlangsung," pungkasnya.
Cadangan migas di Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu ditemukan pada 2001. Kontrak kerja sama Blok Cepu ditandatangani pada 17 September 2005 dengan Mobil Cepu Limited (MCL), anak usaha ExxonMobil Corp, sebagai operator. MCL memegang 45 persen saham partisipasi, bersama Pertamina EP Cepu yang memegang 45 persen saham, dan Badan Kerja Sama Blok Cepu (BKS) dengan 10 persen saham. Rencana pengembangan lapangan disetujui Menteri ESDM pada 15 Juli 2006. Cadangan minyak di Lapangan Banyu Urip diperkirakan sebesar 445 juta barel.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Angka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaTersambungnya unit kilang tersebut akan menjadi tonggak bersejarah Kilang Balikpapan.
Baca SelengkapnyaPenemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertamina EP temukan 2 sumber migas baru di Provinsi Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaTingkat produksi itu dicapai atas keberhasilan sumur pengembangan ST-217 yang berkontribusi sebesar 269 BOPD.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga telah menambah pasokan LPG 3 kg sebanyak 22.087 Metrik Ton atau setara dengan 7.36 juta tabung.
Baca SelengkapnyaUMKM yang tercatat berkontribusi 61 persen terhadap PDB dan menyerap 97 persen tenaga kerja di Indonesia menjadi fokus kolaborasi Pertamina dan Kemenparekraf.
Baca SelengkapnyaNicke menguraikan alokasi belanja Perusahaan untuk menjawab strategi pertumbuhan ganda tersebut.
Baca Selengkapnya