Konimex garap bisnis MLM lewat akuisisi Indocare Citrapasific
Merdeka.com - Pada tanggal 4 Juli 2018, kepemilikan saham PT Indocare Citrapasific (Indocare) secara resmi beralih ke PT Konimex (Konimex). PT Multicare Mitra Sejahtera (Multicare) yang merupakan anak perusahaan Indocare kini tergabung ke dalam Konimex Group.
Serah terima kendali perusahaan Multicare secara simbolis dilakukan di acara Konvensi Ulang Tahun Multicare yang ke-30 di Soehanna Hall, The Energy Building Lantai 2, Jendral Sudirman Kav 52-53, Jakarta. Pemilik lama diwakili oleh Ridwan Salim, sedangkan pemilik baru diwakili oleh pemilik sekaligus Direktur Utama Konimex Indonesia, Rachmadi Joesoef.
Peristiwa di atas membuktikan bahwa bisnis MLM adalah bisnis yang menarik. Daya tarik perusahaan MLM ada pada produk-produknya yang inovatif. Tanpa inovasi produk, perusahaan MLM tidak akan dapat bersaing.
"Dari beberapa perusahaan MLM, saya melihat Multicare termasuk salah satu yang paling inovatif dalam kategori produk health supplement dan personal care. Hal itulah yang menjadi salah satu daya tarik Multicare di mata Konimex," ujar Marketing Director Indocare, Suyudi.
Pengalihan kepemilikan saham Indocare ini akan makin memperkuat posisi Multicare di Industri MLM Indonesia karena bekal pengalaman Multicare selama 30 tahun akan disinergikan dengan pengalaman Konimex yang sudah 50 tahun berbisnis di industri farmasi.
Multicare didirikan pada 1988 dengan misi meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peluang bisnis mandiri serta produk-produk perawatan kesehatan dan penampilan. Bisnis mandiri Multicare dijalankan oleh anggota atau mitra bisnis yang berasal dari beragam lapisan masyarakat yang tersebar di seluruh Indonesia, antara lain: Jakarta, Solo, Surabaya, Padang, Makassar, Pontianak dan kota-kota lain.
Multicare memiliki produk yang cukup beragam. Beberapa produk dari kategori perawatan kesehatan antara lain: Vitacare Ester-C (vitamin C yang aman bagi lambung), Vitacare Maitake (ekstrak jamur untuk kanker), Vitacare Squalene (ekstrak hati ikan hiu), Vitacare Echinacea (ekstrak herbal segar untuk daya tahan tubuh).
Produk kategori perawatan penampilan antara lain: Phytostemcell (sel induk dari buah apel), Dermalite (mengandung bahan aktif bee venom), Phyto Squalane (Squalane dari olive).
"Produk-produk Multicare dikembangkan oleh divisi Research and Development internal dan ditindaklanjuti dengan proses produksi menggunakan sarana pabrik produk personal care milik sendiri. Dengan demikian, kualitas kami kontrol secara langsung," jelas Associate Marketing Director Indocare, Monica Katrin.
Konimex merupakan perusahaan swasta nasional independen (private company) yang bergerak di bidang farmasi, consumer goods dan produk ekstrak bahan alami. Perusahaan ini didirikan oleh Djoenaedi Joesoef pada 1967 di Solo dengan tujuan menyehatkan keluarga Indonesia karena semua orang punya kesempatan yang sama untuk menjadi sehat dan hidup bahagia.
Oleh sebab itu sejak didirikan, konimex selalu berpegang pada falsafah 3MU (Mutu, Mudah, Murah), yaitu kualitas produk yang terjamin, mudah didapat dengan harga yang terjangkau. Selain itu Konimex juga sangat inovatif dalam mengembangkan produk-produknya.
Perusahaan inilah yang pertama kali memperkenalkan obat dalam kemasan catch-cover isi 4 tablet, obat sirup bebas gula dan bebas alkohol, vitamin bentuk effervescent, dan obat tetes mata sekali pakai. Selain produk obat, Konimex juga memiliki produk suplemen kesehatan, kembang gula (confectionery) dan makanan ringan.
"Kami sangat antusias untuk meneruskan kiprah bisnis Multicare. Kami yakin dapat berbuat banyak pada Multicare sehingga akan menjadikannya makin kuat di peta industri MLM Indonesia," tutur Suyudi.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Incar Pertumbuhan, PanaOil bersama BRI Berikan Fasilitas Pembiayaan ke Mitra Distributor
Pana Oil Indonesia bekerja sama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk membantu mitra distributor dan retailer di ekosistem bisnis pelumas.
Baca SelengkapnyaInovasi Produk Pupuk Kaltim Ini Tingkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 55 Persen
Produksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.
Baca Selengkapnya12 Cara Meningkatkan Produksi ASI secara Alami dan Efektif
Sejak lahir hingga usia enam bulan, ASI eksklusif dianggap sebagai makanan terbaik untuk bayi. Namun, banyak ibu yang merasa cemas tentang kecukupan ASI.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Melihat Produksi Kerajinan Aksesoris Pengantin di Bantul, Omzet Mencapai Puluhan Juta Rupiah Per Bulan
Usaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan
Baca SelengkapnyaSuami Istri Nekat Resign dan Buka Bisnis Modal Rp1,5 Juta, Ujungnya Berbuah Manis
Untuk pemasaran, Diah melakukan rekrutmen secara daring. Hingga kini, terdapat 100 orang marketing, agen dan reseller Me Time yang dibinanya.
Baca SelengkapnyaFenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam
Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaDulunya Kerja di Pelabuhan, Intip Kisah Sukses Pengusaha Ulung Marihad Simon Simbolon
Marihad yang lahir pada 29 Maret 1941 ini sudah memulai bisnis bernama Parna Raya Group yang sudah dirintis sejak tahun 1960-an.
Baca SelengkapnyaBanyak Sedekah Jadi Kunci Sukses Adibayu Bisnis Kentang, Kantongi Omzet Rp2,5 Miliar
Memperluas jejaring dan perbanyak sedekah menjadi kunci yang Adibayu yakini menjadi perantara kesuksesannya saat ini.
Baca SelengkapnyaBerkat Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Sukses Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan
Melalui modal sosial yang diberikan oleh PNM Mekaar, Dewi saat ini telah bisa meluaskan pasar.
Baca Selengkapnya