Komisi IV DPR Sayangkan Pemotongan Anggaran Kementan Rp6 Triliun di 2021
Merdeka.com - Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin menyayangkan pemotongan anggaran belanja Kementerian Pertanian (Kementan) tahun 2021 sebesar Rp6,33 triliun. Sebab, sektor pertanian menjadi salah satu dari sedikit sektor yang tumbuh positif dan berkontribusi terhadap perekonomian.
Sudin menyebut bahwa sektor pertanian tumbuh 2,59 persen secara tahunan (year on year/yoy). Kontribusinya pada Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 13,70 persen, menjadi terbesar kedua setelah industri pengolahan.
"Namun sangat disayangkan meskipun sektor pertanian berkontribusi positif terhadap perekonomian, anggaran belanja Kementan mengalami pemotongan anggaran yang sangat besar sekali," kata Sudin dalam RDP yang digelar Komisi IV DPR dikutip dari Antara di Jakarta, Senin (8/2).
Sudin mewanti-wanti bahwa dalam refocusing kegiatan dan realokasi APBN, anggaran digunakan untuk kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat petani.
Oleh karena itu, Komisi IV meminta Kementan fokus dalam melaksanakan program peningkatan produksi dalam rangka pemulihan ekonomi dan pemenuhan kebutuhan pangan secara nasional.
Dalam kesempatan yang sama Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memaparkan dari pagu sebesar Rp21,84 triliun, Kementan diharuskan melakukan penghematan belanja APBN Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp6,33 triliun sehingga totalnya berubah menjadi Rp15,51 triliun.
Penyesuaian Anggaran
Untuk itu Kementan telah melakukan penyesuaian anggaran per Eselon I sebagai berikut Sekretariat Jenderal Rp1,66 triliun, Inspektorat Jenderal Rp100 miliar, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Rp3,23 triliun, Direktorat Jenderal Hortikultura Rp775 miliar,Direktorat Jenderal Perkebunan Rp1 triliun, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Rp1,38 triliun.
Kemudian, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Rp3,54 triliun, Badan Litbang Pertanian Rp1,23 triliun, Badan PPSDMP Rp1,09 triliun, Badan Ketahanan Pangan Rp553 miliar, dan Badan Karantina Pertanian Rp958 miliar.
Pada awalnya dari pagu Rp21,84 triliun, sesuai surat Menteri Keuangan Nomor S-30/MK.02/2021 tanggal 12 Januari 2021 Kementan diharuskan melakukan penghematan belanja APBN 2021 sebesar Rp6,33 triliun, sehingga total berubah menjadi Rp15,51 triliun.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk mengembangkan dan mewujudkan kemandirian industri pertahanan dalam negeri.
Baca Selengkapnyapenyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaSektor manufaktur merupakan penyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar dalam perekonomian Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaIndustri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaDengan adanya tambahan subsidi pupuk, maka harga pupuk akan lebih terjangkau, sehingga biaya produksi pertanian akan berkurang.
Baca SelengkapnyaYogyakarta menjadi provinsi dengan tingkat hidup paling tinggi. Dibuktinya dengan banyaknya lansia yang masih hidup bahagia di provinsi ini.
Baca SelengkapnyaAlhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaSektor pertanian negara itu pun mengalami penurunan produksi, karena kurangnya modal, peralatan, pupuk hingga insektisida yang dibutuhkan oleh para petani.
Baca Selengkapnya