Ketidakpastian Ekonomi Global Dikhawatirkan Pengaruhi Kinerja BLU
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, mengatakan kondisi ekonomi dan politik global yang terus mengalami perubahan dikhawatirkan akan mempengaruhi kemampuan Badan Layanan Umum (BLU) dalam menjaga pelayanan. Sebab, meningkatnya harga-harga komoditas, suku bunga dunia dan inflasi juga meningkat.
"Karena begitu harga-harga meningkat pasti akan mempengaruhi daya beli masyarakat kita, dan mereka harus tetap bisa dijaga kemampuannya di dalam mengakses layanan-layanan, terutama layanan dasar dan Layanan Umum yang sangat vital seperti pendidikan, kesehatan dan juga di dalam kerangka kita untuk memperbaiki usaha kecil menengah," kata Sri Mulyani dalam Rakor Badan Layanan Umum (BLU) 2022, Rabu (30/3).
Oleh karena itu, perlu untuk terus meningkatkan kinerja transparansi akuntabilitas dalam tata kelola BLU. Sebab, masih pekerjaan rumah yang perlu dikerjakan oleh BLU, misalnya pada sisi human capital atau kualitas sumber daya manusia.
Bidang pendidikan dan kesehatan menjadi faktor yang sangat penting dalam menentukan kemampuan untuk bisa memperbaiki kualitas sumber daya manusia. "Selama pandemi kita juga memahami bahwa dua aktivitas yang begitu penting bagi masyarakat, terutama di dalam memupuk generasi muda yang berkualitas sangat dipengaruhi oleh pandemi," ujarnya.
Di samping itu, di bidang kesehatan Indonesia sekarang bergulat untuk menurunkan angka stunting. Sebab, masih ada 27 persen anak-anak Indonesia yang mengalami kurang gizi atau stunting, nantinya akan mengancam masa depan mereka.
"BLU di bidang kesehatan harus mampu untuk menjawab dan ikut mengatasi masalah ini. Jadi, kita masih memiliki PR, terutama sesudah kita dihadapkan pada pandemi yang begitu berat," jelasnya.
Tentu ini akan menjadi salah satu tantangan di bidang kesehatan, yang pasti akan mempengaruhi kinerja dan juga orientasi BLU di bidang kesehatan. Oleh karena itu, Menkeu berharap BLU di bidang kesehatan mampu menjadi agency yang di satu sisi berfokus kepada pelayan, namun juga mampu mensinergikan dan berkolaborasi mengharmoniskan langkah-langkah melalui reformasi di bidang kesehatan.
"Kita juga melihat dari sisi pendidikan masih banyak masyarakat kita, terutama anak-anak yang meskipun akses pendidikannya mendapatkan melalui keberadaan sekolah, namun kualitas dari pendidikannya masih perlu diperbaiki," tandasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaKeduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca SelengkapnyaBank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaRamalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.
Baca SelengkapnyaSalah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaMelalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca Selengkapnya