Kementan Sebut Swasembada Gula Putih di Depan Mata
Merdeka.com - Dorongan terus dilakukan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) terhadap investor di bidang gula untuk meningkatkan kapasitas produksi gula guna mencapai target memenuhi kebutuhan gula konsumsi, gula industri dan swasembada gula. Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono menyampaikan saat dihubungi redaksi, Jumat (13/09), bahwa untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi atau gula putih sebanyak 2.8 juta ton yang penuhi dengan produksi nasional sebesar 2.5 juta ton dan melalui impor sebesar 300 ribu ton.
Kementan telah melakukan percepatan investasi yaitu dengan menggandeng 10 investor yang siap membangun pabrik gula. Melihat tingginya minat investasi pada produksi gula, ini menandakan bahwa peluang untuk mencapai swasembada gula sangat tinggi.
"Saat ini sudah ada 10 investor yang sudah membangun pabrik gula, 7 diantaranya sudah beroperasi dan 2 pabrik lagi akan beroperasi pada bulan Desember 2019 dan 1 pabrik lagi akan beroperasi pada Desember 2020. Nantinya pabrik gula tersebut akan memenuhi kebutuhan gula konsumsi di tanah air, dan menekan impor," ujar Kasdi.
Kasdi juga menegaskan bahwa 10 pabrik tersebut memiliki nilai investasi sebesar 43,82 triliun, dengan potensi menyerap tenaga kerja sebesar 2 juta pekerja. Kemudian pabrik-pabrik gula tersebut juga selain menyerap tenaga kerja secara langsung, juga akan menguntungkan banyak pihak, termasuk akan adanya restoran, warung, kost-kostan, destinasi wisata dan lain-lainnya.
"Peningkatan produksi ini juga bagian dari yang diharapkan Bapak Presiden Joko Widodo sesuai amanat Nawacita. Yang jelas, kemampuan produksi dalam negeri harus meningkat dari jumlah awal yang hanya 2,5 juta ton menjadi berlipat-lipat," ujar Kasdi.
©2019 Merdeka.comUntuk diketahui, jika sepuluh pabrik gula tersebut sudah beroperasi semua kita akan memiliki kapasitas produksi minimal mencapai 100.000 ton cane per day (TCD), dengan target tambahan areal tebu inti sebesar 94.100 ha dan plasma seluas 103.900 ha. Dari 10 pabrik gula tersebut memiliki potensi produktivitas tebu rata-rata sebesar 92,5 ton per hektar dan potensi produktivitas gula sebesar 8,14 ton per hektar, serta rendemen rata-rata untuk 10 pabrik gula tersebut 8,7 persen.
Kasdi menuturkan bahwa kita punya rencana investasi tambahan 15 pabrik gula yang akan kita bangun pada periode 2020 sampai dengan 2024 untuk memenuhi kebutuhan gula industri sebanyak 3,2 juta ton.
"Artinya kita mampu untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi/gula putih nasional serta gula industri. Saya sangat optimis bahwa swasembada gula sudah di depan mata," tutup Kasdi.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kampung Jaha terkenal sebagai sentra pengrajin bawang goreng di Bekasi.
Baca SelengkapnyaKeikutsertaan dalam pemilu memiliki sejumlah keuntungan yang dapat dirasakan oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPelaku industri mengaku kesulitan untuk memasarkan produk minuman kemasan rendah kalori.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dinamika minat investasi pada IKN meningkat, apalagi pemerintah menjamin risiko demand pada tahap awal.
Baca SelengkapnyaGula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca SelengkapnyaBahlil menyebut terdapat empat klaster wilayah dengan total lebih dari dua juta hektare (Ha) yang akan menjadi wilayah pengembangan swasembada gula.
Baca SelengkapnyaJawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaKebun sawit terbesar di dunia seluas 586 ribu Ha dan diharapkan menyentuh 708 ribu Ha dalam satu dasawarsa.
Baca SelengkapnyaKuliner khas Pulau Meranti ini tak lepas dari ciri khas wilayahnya yang terkenal akan produksi Sagu yang begitu melimpah.
Baca Selengkapnya