Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemenperin: Perang dagang RI dengan AS lahirkan banyak peluang menguntungkan

Kemenperin: Perang dagang RI dengan AS lahirkan banyak peluang menguntungkan

Merdeka.com - Kementerian Perindustrian mengakui bahwa Amerika Serikat memang sedang mengkaji kenaikan tarif impor beberapa produk dari Indonesia. Sejauh ini, AS sudah mencabut GSP (Generalized System of Preferences) produk tekstil Indonesia.

Direktur Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki dan Aneka Kementerian Perindustrian, Mudhori mengatakan, pasca merebaknya rencana pengkajian tarif impor oleh AS, Indonesia tentu akan terus melakukan negosiasi kerja sama perdagangan dengan negeri Paman Sam itu.

"Nah kemudian statement (pengkajian tarif impor) bagi kita kabar positif kita bisa negosiasi ulang dengan Amerika. Justru dengan ini beri peluang untuk bisa masuk dialog lagi. Masuk pasar (Amerika) tanpa GSP. Ayo Amerika mau beli apa lagi dari Indonesia," ungkapnya ketika dihubungi merdeka.com, Jumat (6/7).

"Jadi ini peluang. Apabila pemerintah bahu-membahu dengan pengusaha kita bisa dapat peluang pasar yang lebih besar lagi," imbuhnya.

Mudhori mengatakan, pencabutan GSP produk tekstil Indonesia tidak berdampak signifikan pada kinerja ekspor tekstil. Pasca pencabutan pada 2005 silam, ekspor tekstil ke Amerika tetap baik.

"Kinerja ekspor kita bagus hanya kalah dari Vietnam dan Bangladesh karena dia ada pembebasan bea masuk. Produk kita yang masuk (Amerika Serikat) memang yang kualitasnya bagus. Jadi tetap ada pasar yang bisa diisi oleh produk kita," tandasnya.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan
Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ingat, Kuota Impor Daging Sapi Harusnya Mengacu Rekomendasi Kementerian Pertanian
Ingat, Kuota Impor Daging Sapi Harusnya Mengacu Rekomendasi Kementerian Pertanian

Dalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Impor Indonesia di Bulan Maret Turun 2,60 Persen
Impor Indonesia di Bulan Maret Turun 2,60 Persen

Turunnya impor non migas karena penurunan mesin peralatan mekanis dan bagiannya, plastik dan barang dari plastik serta kendaraan dan bagiannya.

Baca Selengkapnya
Ketahui Daftar Barang Impor yang Diizinkan Masuk Bea Cukai
Ketahui Daftar Barang Impor yang Diizinkan Masuk Bea Cukai

Pemerintah ingin memastikan agar masyarakat tidak melakukan hal ini setibanya pulang dari luar negeri dengan barang impor.

Baca Selengkapnya
Begini Upaya Pemerintah Atur dan Awasi Perdagangan Aset Kripto di Tanah Air
Begini Upaya Pemerintah Atur dan Awasi Perdagangan Aset Kripto di Tanah Air

Peraturan aset kripto dituangkan dalam Permendag No. 99/2018 tentang Kebijakan Umum Penyelenggaraan Perdagangan Aset Kripto.

Baca Selengkapnya
Susunan Kabinet Prabowo Belum Dibahas, TKN: Jangan Transaksional
Susunan Kabinet Prabowo Belum Dibahas, TKN: Jangan Transaksional

TKN menunggu pengumuman resmi pemenang Pilpres dari KPU pada tanggal 20 Maret 2024

Baca Selengkapnya
Ternyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024
Ternyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024

Untuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Tekstil Kompak Dukung Aturan Pembatasan Barang Impor, Ini Alasannya
Pengusaha Tekstil Kompak Dukung Aturan Pembatasan Barang Impor, Ini Alasannya

Aturan ini memberikan kesempatan industri TPT domestik untuk bangkit dan bersaing dengan produk impor legal.

Baca Selengkapnya