Kecurangan dan bau tidak sedap di balik lelang jabatan dirjen EBTKE
Merdeka.com - Tidak hanya mengkritik buruknya tata kelola sektor energi, mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri juga membongkar praktik kecurangan dalam struktur birokrasi di pemerintahan.
Kecurangan terjadi dalam proses seleksi terbuka alias lelang jabatan kursi Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM. "Ada bau-bau tidak enak juga. Ada yang nekat berbuat curang," ungkap Faisal dalam diskusi di Kantor INDEF, Jakarta Selatan, Selasa (26/5).
Faisal menuturkan, dari hasil lelang jabatan dan juga keputusan Tim Penilai Akhir (TPA), Rida Mulyana dinyatakan lolos. Nama Rida juga sudah tertulis dalam Surat Keputusan Presiden (Keppres). Namun yang terjadi justru bukan Rida yang duduk di kursi Dirjen EBTKE.
"Tapi, pada saat pelantikan Keppresnya bukan Pak Rida, Gila tidak? Padahal Pak Sudirman Said sudah konfirmasi tidak ada perubahan kan? Sudah sesuai TPA kan? Eh ternyata pas hari H (pelantikan), Keppres-nya beda," bebernya.
Faisal merasa perlu membeberkan ini. Sebagai salah satu anggota tim seleksi lelang jabatan Eselon I Kementerian ESDM, Faisal harus mengungkapkan yang sebenarnya.
"Pak Mardiasmo (Wamenkeu) yang menjadi saksi di TPA menguatkan bahwa Dirjen EBTKE adalah Pak Rida. Gila kan? Ada yang berbuat curang begitu. Ini bukti bahwa Pak sudirman said itu jadi ancaman buat mafia-mafia itu," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY yakni memberantas serta menggebuk mafia tanah tanpa harus takut.
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaMenteri ATR/BPN AHY bertemu Wapres Ma'ruf Amin di Istana Wapres
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Problematika kian pelik dan hanya bisa diatasi dengan cara memberantas mafia penjual telur.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.
Baca SelengkapnyaSertipikat tersebut diserahkan di Kantor Wilayah BPN Provinsi DKI Jakarta pada Selasa (13/02/2024).
Baca SelengkapnyaSebelumnya, dalam pemaparannya AHY secara tegas mengungkap bakal menggebuk habis mafia tanah.
Baca SelengkapnyaSiskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca SelengkapnyaMenteri PUPR mengatakan tidak lengah dengan adanya berita tersebut dan akan menyelidikinya.
Baca Selengkapnya