Kawasan industri Teluk Bintuni ditargetkan dibangun 2019
Merdeka.com - Kementerian Perindustrian menargetkan proses lelang dan penentuan investor pengelola kawasan industri Petrokimia Teluk Bintuni rampung pada tahun 2019 dan dilanjutkan dengan konstruksi pabrik.
"2019 harus sudah financial close," kata Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Kementerian Perindustrian, Achmad Sigit Dwiwahjono, saat ditemui, di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (24/9).
Achmad mengatakan target tersebut dipatok agar pembangunan industri di kawasan Teluk Bintuni dapat mengejar produksi LNG dari Kilang Tangguh Train 3 yang dioperasikan British Petroleum (BP).
"Kita sesuaikan dengan train 3 British petroleum. British Petroleum train 3-nya selesai 2021. Jadi sebelum itu harus sudah financial close supaya ada kesempatan bangun 2 tahun. Gas keluar langsung," imbuhnya.
Acara 'Market Sounding' yang hari ini dilakukan merupakan tahapan terakhir persiapan pengembangan kawasan industri Petrokimia Teluk Bintuni. Pemerintah tinggal menunggu datangnya proposal dari investor yang berminat.
"Kita akan terima proposal dari investor. Kita akan lihat mana yang paling menguntungkan bagi pemerintah. Mana yang pemerintah diberikan keuntungan itu yang kita berikan kesempatan," jelasnya.
Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani mengatakan pihaknya menyambut positif upaya percepatan pengembangan kawasan industri Petrokimia di Teluk Bintuni. Dia mengharapkan, kehadiran kawasan industri Teluk Bintuni akan turut mengerek pertumbuhan ekonomi masyarakat Papua Barat.
"Dapat mempercepat pertumbuhan industri di daerah, meningkatkan daya saing industri, meningkatkan daya saing investasi," kata Lakotani.
Tumbuhnya perekonomian di Papua Barat diharapakan dapat memberikan dampak positif pada perbaikan taraf hidup masyarakat Teluk Bintuni dan Papua Barat.
"Menstimulasi pertumbuhan ekonomi, kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten teluk Bintuni khusus dan provinsi Papua Barat pada umumnya di masa yang akan datang," jelas dia.
Dia pun menjelaskan bahwa potensi gas bumi di wilayah Teluk Bintuni masih sangat besar. Sejauh ini potensi gas bumi yang sudah teridentifikasi sebesar 23,8 triliun kaki kubik (TCF).
"Dengan sekitar 12,9 TCF sudah dialokasikan untuk keperluan kilang LNG. Dan sisanya sekitar 10,9 TCF untuk satu train LNG. Selain itu sudah ditemukan cadangan baru sebesar 6-8 TCF," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen
Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaKilang Pertamina Balikpapan Tingkatkan Kapasitas Produksi Jadi 360 Ribu Barrel Per Hari
Tersambungnya unit kilang tersebut akan menjadi tonggak bersejarah Kilang Balikpapan.
Baca SelengkapnyaPertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mirip Labuan Bajo, Pemerintah Bakal Hadirkan Kapal Pinisi di Kawasan IKN Sebagai Destinasi Wisata
Kapal Pinisi itu akan difungsikan sebagai kapal pariwisata dari kawasan IKN menuju Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaPertamina Fokus Selesaikan Proyek Kilang Baru Terbesar di Indonesia
Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat kunjungan ke proyek RDMP Balikpapan.
Baca SelengkapnyaMenguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia
Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.
Baca SelengkapnyaCiptakan Energi Hijau, Patra Jasa dan Pertamina Kembangkan Proyek Pengelolaan Limbah Minyak Jelantah
Proyek ini diharapkan bisa mengembangkan portofolio dalam pengelolaan energi hijau atau green energy.
Baca SelengkapnyaGelar Temu Bisnis Bersama Pertamina, Sandiaga Uno: Peningkatan Produk Unggulan Jadi Penambah Daya Saing Pariwisata
UMKM yang tercatat berkontribusi 61 persen terhadap PDB dan menyerap 97 persen tenaga kerja di Indonesia menjadi fokus kolaborasi Pertamina dan Kemenparekraf.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN Gelar RUPS Pertamina Tetapkan Jajaran Direksi Baru
Kementerian BUMN melakukan perubahan di pimpinan puncak PT Pertamina.
Baca Selengkapnya