Jokowi Minta Ada Master Plan Pembangunan Lumbung Pangan di Kalteng dan Sumut
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran menteri untuk melakukan perumusan rencana induk (master plan) terkait pelaksanaan lumbung pangan nasional atau food estate di Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara. Hal tersebut penting untuk mengetahui wilayah mana saja yang bisa ditanami padi ataupun dijadikan peternakan.
"Perumusan master plan ini juga penting sekali sehingga keseluruhan dari berbagai aspek itu bisa dilihat dan bisa segera di selesaikan baik untuk yang di daerah irigasi di Kalimantan Tengah seluas 148.000 hektar," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas terkait lanjutan pembahasan food estate melalui siaran telekonference di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (23/9).
"Ini yang dipakai untuk tanam padi dan juga yang lahan yang di luar non-irigasi seluas 622.000 hektar yang ini akan dikembangkan untuk tanaman singkong jagung dan lain-lainnya serta peternakan," tambah Jokowi.
Kemudian, Jokowi juga meminta agar infrastruktur pendukung juga dapat dikerjakan. Sehingga beberapa alat mesin pertanian modern kata Jokowi bisa digunakan di wilayah tersebut dan tidak mengalami hambatan.
"Berkaitan dengan infrastruktur pendukung akses jalan yang juga ini segera dikerjakan di lapangan. Sehingga nantinya kita harapkan berbagai alat mesin pertanian modern yang besar-besar ini tidak mengalami kesulitan apabila ingin masuk ke lapangan," ungkap Jokowi.
Arahan Mentan Syahrul
Sebelumnya, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) memberikan arahan kepada jajaran terkait kesiapan lahan, pada bawahnya. Dia meminta untuk melakukan mekanisasi secara komprehensif untuk tanam perdana bersama Presiden Jokowi.
"Pak Dirjen, tidak ada lahan yang diolah tanpa traktor, pakai traktor rawa, lakukan dengan mekanisasi, tentukan tempat yang bagus," kata Syahrul di Kalimantan Tengah di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Sabtu (12/09).
Dia juga berharap dapat menunjukkan pengembangan seluruh komoditas pertanian dengan skala luas, yang merupakan upaya terobosan peningkatan produksi pangan dan stok cadangan pangan nasional, terutama mengantisipasi dampak pandemi Covid-19.
SYL juga meminta tidak hanya padi dan jagung, namun juga jeruk, kelapa, itik, ikan dan lainnya dipersiapkan. Dirinya ingin agar skema program dan rencana program jelas, begitu pula hasilnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi telah berencana untuk berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaJokowi juga memuji Kabupaten Bandung yang memiliki banyak produk lokal dan variasi kulinernya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menjadikan Sinak sebagai pusat distribusi dan pergudangan diharapkan bisa menekan ongkos distribusi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melakukan kunjungan ke IKN guna meninjau kembali progres pembangunan.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak.
Baca SelengkapnyaDekan Universitas Brawijaya beberkan sederet kesalahpahaman terkait food estate.
Baca SelengkapnyaPabrik ini mampu memproduksi sekitar 75 ribu ton bahan peledak setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran mengklaim lahan food estate di Gunung Mas, Kalimantan Tengah bakal panen sekitar 8 hektar jagung dan 5 hektar singkong.
Baca Selengkapnya