JK akui produktivitas pertanian RI rendah ketimbang negara tetangga
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, produktivitas sektor pertanian Indonesia rendah ketimbang sejumlah negara tetangga, semisal Vietnam. Ini terlihat dari semakin menyusutnya jumlah penduduk Indonesia yang bekerja di sektor pertanian.
"Kalau 10 tahun lalu 45 persen penduduk bekerja di sektor pertanian, akhirnya sekarang di bawah 40 persen, mungkin 37 persen atau 38 persen," papar JK, di Jakarta, Senin (23/5).
Alhasil, lanjut JK, pertanian hanya menyumbang 15 persen dari total pendapatan nasional.
"Di sana tercermin bahwa produktifitas pertanian dibanding sektor ekonomi lainnya masih sangat rendah apabila dilihat dari sisi porsinya."
Di sisi lain, rendahnya produktivitas juga disebabkan oleh kian menyempitnya lahan pertanian. Ini berbanding terbalik dengan populasi penduduk, terutama petani, terus meningkat.
"Kalau mungkin 50 tahun lalu setiap keluarga 1 hektar sisa, sekarang jadi hanya sepertiga hektar."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY mengkritik janji-janji para Capres-Cawapres selama Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaSekitar 55 persen dari kenaikan ini berasal dari negara-negara maju, terutama didorong oleh AS, Prancis, dan Jerman.
Baca SelengkapnyaSempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaPolri juga menetapkan 887 tersangka tersangka kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaKinerja positif BUMN akan berpengaruh pada setoran dividen ke kas negara.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap gaji PNS dapat meningkatkan kinerja serta akselerasi transformasi ekonomi dan pembangunan nasional.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi teken aturan kenaikan gaji PNS naik 8 persen per Januari 2024.
Baca SelengkapnyaBesarannya ditetapkan berdasarkan perhitungan indeks harga lokal masing-masing wilayah perguruan tinggi.
Baca Selengkapnya