Jatuh Bangun Bos D'Kriuk Kembangkan Bisnis Ayam Goreng Tepung hingga Punya 1.500 Cabang
Sebelum sukses mengembangkan D'Kriuk, hampir 17 kali, Iksan Juhansyah dan keluarga berpindah-pindah tempat tinggal.
Sebelum sukses mengembangkan D'Kriuk, hampir 17 kali, Iksan Juhansyah dan keluarga berpindah-pindah tempat tinggal.
Hampir di setiap sudut pemukiman warga, pasti ada saja pedagang ayam tepung dengan berbagai merek dagang. Salah satunya, D'Kriuk yang banyak dijumpai di Pulau Jawa, khususnya Jabodetabek.
Dalam akun YouTube HaloBos, Iksan bercerita, dia terlibat dengan D'Kriuk di tahun 2011, ketika seorang yang dia panggil Pak Haji, mengajaknya untuk bergabung berjualan ayam goreng tepung. Bisnis ini yang kemudian cikal bakal D'Kriuk.
Ongkos mobilitas Iksan dari Tanah Kusir-Condet-Jalan Bangka, juga membuatnya semakin yakin untuk mengadu nasib agar lebih baik.
Namun, bisnis pisang cokelat tidak cukup menghasilkan.
Saat itu dia bekerja menjadi sales di sebuah perusahaan swasta, sambilan berjualan pisang cokelat dan menjadi sopir ojek online.
Selagi mengembangkan bisnis D'Kriuk, Iksan masih ingat betul ban motornya kempes. Padahal dia hanya membawa uang Rp5.000.
Dia menuju 'basecamp' D'Kriuk dan meminta gaji lebih awal kepada Pak Haji, agar dia mampu membayar ban sepeda motor.
Untuk itu, Iksan bersama Pak Haji mendaftarkam bisnis usaha menjadi sebuah PT. Di waktu itu pula, Iksan dan Pak Haji memulai bisnis dengan skema kemitraan.
Tak kunjung lolos setiap kali seleksi CPNS, Ermawanto akhirnya memilih bekerja sebagai pegawai swasta dan kemudian membuka usaha.
Baca SelengkapnyaSetiap pekerja sering kali merasa jenuh dengan pekerjaannya, dan memilih mencari tantangan baru.
Baca SelengkapnyaMenurut Erwin, 18 ton ayam potong per hari bukan jumlah yang besar untuk bisnis ini, tapi dia mengaku tetap bersyukur.
Baca SelengkapnyaSetelah mengalami kegagalan dalam berjualan es kepal milo, Dewi memutuskan untuk berjualan makanan.
Baca SelengkapnyaPada saat masih muda, Nanang pernah menjadi anak jalanan atau setelah dia lulus SMP.
Baca SelengkapnyaSudah sukses dan kaya raya, Sule masih putar otak untuk menambah sumber cuan. Rupanya ia memilih kampung halamannya untuk membuka bisnis baru,
Baca SelengkapnyaBakat Shindo mengembangkan bisnis makanan dan minuman mulai tumbuh sejak kecil.
Baca SelengkapnyaFiqqi bercerita usaha angkringan Soerati dimulai tahun 2013. Keluarga berlatar belakang sebagai PNS tak setuju dengan keputusan Fiqqy.
Baca SelengkapnyaKeluarga Yongki mendukung usahanya dengan memberikan bantuan modal sekitar Rp10 juta. Modal tersebut digunakan Yongki untuk membuat gerobak.
Baca Selengkapnya