Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indef: Pemerintah Lebih Baik Batasi Ketat Konsumsi Dibanding Naikkan Harga Pertalite

Indef: Pemerintah Lebih Baik Batasi Ketat Konsumsi Dibanding Naikkan Harga Pertalite SPBU. Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Naiknya harga minyak dunia membuat pemerintah dihadapkan dalam kondisi yang serba salah. Antara menambah subsidi energi tapi menambah beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), atau menaikkan harga BBM yang risikonya bisa meningkatkan inflasi serta mengganggu tren pemulihan ekonomi.

Ekonom Indef, Nurul Huda menilai, jalan yang sebaiknya ditempuh pemerintah yakni membatasi konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Pemerintah harus berani mengambil langkah tegas, mengharamkan BBM bersubsidi bagi kelas menengah ke atas.

"Penting bagi pemerintah untuk bisa menyortir konsumen mana yang berhak untuk mendapatkan Pertalite (BBM bersubsidi)," kata Huda saat berbincang dengan merdeka.com, Jakarta, Rabu (17/8).

Pembatasan BBM subsidi menjadi sangat penting agar APBN tak bengkak karena terus menahan harga. Sampai akhir tahun, pemerintah telah mengalokasikan anggaran hingga Rp502 triliun untuk subsidi BBM.

Sejak kenaikan harga Pertamax menjadi Rp12.500 per liter, banyak masyarakat yang beralih menggunakan Pertalite karena harganya yang masih Rp7.650 per liter. Pembatasan menjadi penting untuk dilakukan dan pemerintah harus bisa meminimalisir dampak dari pembatasan BBM Pertalite, seperti seperti perdagangan Pertalite ilegal.

"(Ini) bisa menjadi langkah awal untuk mengurangi beban APBN," kata dia.

Larang Mobil Isi Pertalite

Huda mengusulkan, pembatasan dilakukan dengan melarang mobil kendaraan pribadi dengan jenis tertentu membeli Pertalite. Misalnya dari cubical centimeter (CC) mobil, jenis kendaraan mewah, harga jual hingga berdasarkan pajak yang dibayarkan.

Kementerian Perindustrian pernah menyebut untuk mobil yang mendapatkan insentif PPN disebut mobil rakyat. Adapun batasan harganya Rp250 juta per unit.

"Bisa pakai definisi tersebut, atau bisa juga pakai batasan CC, seperti 2000 cc ke atas tidak boleh pakai Pertalite," sambungnya.

Hanya saja Huda tidak setuju jika pembatasan dilakukan dengan menggunakan aplikasi My Pertamina. Menurutnya pembatasan dengan memanfaatkan teknologi digital itu sulit diimplementasikan.

"Penggunaan Aplikasi My Pertamina kan tujuannya bagus namun implementasinya akan sangat susah, dimana ada cost bagi orang yang membutuhkan untuk mendapatkan Pertalite," kata Huda menerangkan.

Memerlukan Sinyal

Tak hanya itu, penggunaan aplikasi juga memerlukan sinyal yang stabil. Di wilayah dengan jaringan yang sudah lancar tentu tidak akan menjadi masalah yang berarti. Sebaliknya, akan tetap menjadi masalah jika infrastruktur digital yang dibangun belum cukup memadai. 

"Jadi saya skeptis jika menggunakan aplikasi My Pertamina mbak Anis," kata dia. 

Untuk itu, dia menilai pembatasan BBM bersubsidi langsung dilakukan kepada mobil kategori mewah secara langsung, ketimbang melalui aplikasi. 

"Saya lebih mendukung ada pembatasan pelarangan mobil mewah mendapatkan BBM bersubsidi dibandingkan pemakaian Aplikasi My Pertamina," kata dia.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.

Baca Selengkapnya
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?

Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya
Pemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya

Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya
Tahan Kenaikan Harga Bensin Akibat Konflik Iran Vs Israel, Pemerintah Bakal Tambah Subsidi BBM
Tahan Kenaikan Harga Bensin Akibat Konflik Iran Vs Israel, Pemerintah Bakal Tambah Subsidi BBM

Pemerintah berencana menambah anggaran subsidi BBM pasca konflik Iran dan Israel membuat harga minyak dunia naik.

Baca Selengkapnya
Kabar Gembira, Harga BBM Pertamax Tak akan Naik Hingga Juni 2024
Kabar Gembira, Harga BBM Pertamax Tak akan Naik Hingga Juni 2024

Pertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.

Baca Selengkapnya
Menteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi
Menteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi

Bahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah
Pertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah

Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading

Baca Selengkapnya
Penyaluran Pertalite Dibatasi, Pertamax Bakal Jadi BBM Subsidi
Penyaluran Pertalite Dibatasi, Pertamax Bakal Jadi BBM Subsidi

Rencana ini dibahas karena BBM oktan tinggi seperti Pertamax meyumbang polusi yang sedikit.

Baca Selengkapnya