Imbal hasil Sukuk 010 lebih rendah dari seri sebelumnya, ini penjelasan Kemenkeu
Merdeka.com - Pemerintah resmi membuka penawaran Sukuk Negara Ritel seri SR-010 kepada masyarakat, dengan tingkat kupon atau imbal hasil 5,9 persen. Imbal hasil Sukri ini lebih rendah dibanding dengan SR 009 yaitu 6,9 persen.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Luky Alfirman, mengatakan rendahnya imbal hasil ini karena melihat kondisi pasar Indonesia.
"Kita patokannya adalah salah satunya adalah yang ada sekian dari market. Kita memperhatikan juga misalnya pembiayaan lain dan investasi lain itu jadi pertimbangan kami," kata di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI),Jakarta, Jumat (23/2).
Di sisi lain pemerintah juga tidak memasang target indikatif pada penawaran Sukuk Negara Ritel (Sukri) seri SR-010 ini, berbeda dengan tahun sebelumnya yang menargetkan sebesar Rp 20 triliun.
"Kalau soal target kita tidak memasang target tergantung dari demand. Tadi kan masa penawaran kita kurang lebih mulai dari awal 3 minggu, nanti settlemennya sampai 4 minggu. Nanti bisa diliat dalam waktu 3-4 minggu tadi kan gerakannya seperti apa bisa keliatan, termasuk nilai investasinya sendiri seperti apa," ujarnya.
Sebelumnya, Sukri ini, bukan hanya untuk investor besar dan korporasi tapi juga seluruh masyarakat Indonesia agar ikut berpartisipasi membangun negara, termasuk pembangunan infrastruktur.
Masa penawaran Sukri ini dimulai tanggal 23 Februari sampai 16 Maret 2018. Sukuk Negara Ritel seri SR-010 ini diterbitkan dengan akad ijarah atau sewa.
Sukuk Negara Ritel seri SR-010 ini dapat diperdagangkan di pasar sekunder (tradeable) setelah satu periode kupon. Pembayaran imbalan atau kupon pertama dilakukan pada 10 April 2018.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, suku bunga diproyeksi sudah berada di puncak. Ini merupakan momen yang tepat untuk mengunci imbal hasil tinggi dan stabil.
Baca SelengkapnyaPosisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjabarkan realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sepanjang 2023 sebesar Rp308,7 triliun.
Baca SelengkapnyaSecara rinci, pembiayaan utang tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp70,2 triliun atau setara dengan 10,5 persen terhadap APBN.
Baca SelengkapnyaBayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Kementerian Perhubungan, jumlah orang yang akan bepergian di musim libur akhir tahun mencapai 107 juta orang.
Baca Selengkapnya