Ikuti pasar regional, IHSG ditutup menguat 87 poin
Merdeka.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan hari ini Rabu (10/7) ditutup menguat 1,98 persen atau 87,1 poin ke level 4.490. Sementara Indeks LQ45 ditutup juga menguat 2,31 persen atau 16,7 poin ke level 745,005.
Frekuensi transaksi perdagangan efek hari ini sebesar 167,241kali dengan volume 4,88 miliar lembar saham dan nilai Rp 5,84 triliun.
Perdagangan di lantai bursa membuat saham-saham menghijau. Terlihat saham manufaktur naik 2,29 persen, saham infrastruktur naik 2,63 persen, saham konsumer naik 3,24 persen, saham properti naik 3,52 persen, saham finance naik 2,07 persen namun saham pertanian turun 0,56 persen.
Saham-saham Asia pun menghijau. Terlihat indeks Straits Times naik 0,34 persen atau 10,9 poin ke level 3.189, indeks Hang Seng naik 1,07 persen atau 221 poin ke level 20.904 namun indeks Nikkei turun 0,39 persen atau 56,3 poin ke level 14.416.
(mdk/bmo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaTim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaSejumlah lembaga survei menyatakan pasangan Prabowo-Gibran unggul dari hasil penghitungan cepat atau quick count.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
IHSG berhasil menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa atau All Time High di level 7.435 pada perdagangan pertama di hari perdana pembukaan bursa saat Ramadan.
Baca SelengkapnyaPotensi perputaran uang saat Lebaran 2024 diprediksi mencapai Rp153,7 triliun.
Baca SelengkapnyaSecara historikal, di bulan Ramadan volume transaksi IHSG cenderung menurun sekitar 20-40 persen dari biasanya.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BPS, rata-rata kenaikan harga beras mendekati 20 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaData pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca Selengkapnya