IHSG diperkirakan melemah di kisaran 4.047-4.122
Merdeka.com - Perdagangan hari ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak melemah, di kisaran 4.047-4.122. Perdagangan hari ini akan dipengaruhi oleh data neraca perdagangan US yang diperkirakan mengalami defisit sebesar USD 38.7 miliar dan kebijakan moneter dari Bank Of Japan
Demikian diungkapkan Analis Sinarmas Sekuritas, Christadi Rheza Mihardja dalam riset hariannya kepada merdeka.com, Jakarta, Kamis (5/9).
"Sementara itu, kekhawatiran bahwa Amerika dan sekutunya akan melakukan serangan militer terhadap rezim Bashar al-Assad terkait serangan senjata kimia masih akan memberikan sentiment terhadap index."
Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan secara teknikal adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), PT Hero Supermarket Tbk (HERO).
Pada penutupan Rabu (4/9) IHSG ditutup melemah 2,15 persen atau 89,5 poin ke level 4.074. Sementara Indeks LQ45 juga ditutup melemah 2,57 persen atau 17,78 poin ke level 673,608.
Frekuensi transaksi perdagangan efek hari ini 166,73 kali dengan volume 10,122 miliar lembar saham dan value Rp 4,32 triliun.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca Selengkapnyatetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).
Baca SelengkapnyaPadahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).
Baca SelengkapnyaImpor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaMencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaData pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca Selengkapnya