Hingga Oktober, Kemenperin beri izin PTPN impor gula 2,6 juta ton
Merdeka.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberikan izin kuota impor gula rafinasi sebanyak 2,6 juta ton hingga Oktober tahun ini. Impor tersebut diklaim guna memenuhi kebutuhan industri, khususnya industri makanan dan minuman.
Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Agro Kemenperin, Panggah Susanto mengatakan, kuota impor yang terbilang kecil itu bertujuan agar pemerintah bisa mengontrol impor agar benar-benar terealisasi.
"(Izin impor) Sampai Oktober supaya kita masih bisa kontrol. November dan Desember belum. Kita berikan (kuota impor) berdasarkan kebutuhan," ujar Panggah di Balai Kartini, Jakarta, Senin (23/5).
Nantinya, apabila ternyata didapati kuota impor gula tersebut kurang, maka akan dibuka kuota impor tambahan untuk gula kebutuhan industri.
"Karena dua bulan lagi belum (belum ditetapkan kuota impor gula). Perhitungan kita impor gula rafinasi untuk industri ini prediksinya 3,2 juta ton," kata dia.
Di sisi lain, lanjut Panggah, pemerintah sedang mengkalkulasi jumlah produksi gula rafinasi dalam negeri. Apabila produksi gula dalam negeri meningkat, maka kebutuhan gula akan dipasok dari produksi dalam negeri.
"Kita pertimbangkan produksi gula yang di Lamongan dan Lampung. Kita lihat nanti, kita produksinya berapa kan kita juga belum tahu," tutur Panggah.
Sebagai informasi, saat ini Indonesia belum bisa memproduksi raw sugar. Raw sugar sendiri merupakan bahan mentah untuk membuat gula rafinasi atau gula kristal putih. Gula rafinasi ini digunakan untuk kebutuhan industri karena mutu gula rafinasi lebih tinggi (dengan ICUMSA di bawah 300) dibanding gula mentah (dengan ICUMSA di atas 1.500).
Realisasi impor raw sugar pada 2015 hanya sebanyak 2,64 juta ton, padahal izin yang diberikan sebesar 3,10 juta ton. Atas dasar itulah pemerintah menetapkan impor berdasarkan kebutuhan, meski ada beberapa bulan yang disediakan apabila realisasi impor melebihi jumlah kuota yang diberikan.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaImpor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca SelengkapnyaKhusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca SelengkapnyaTurunnya impor non migas karena penurunan mesin peralatan mekanis dan bagiannya, plastik dan barang dari plastik serta kendaraan dan bagiannya.
Baca SelengkapnyaPemerintah menyiapkan anggaran Rp20 miliar untuk industri makanan dan minuman (mamin) di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca SelengkapnyaSejak Maret-Desember 2023, Bulog sudah mendistribusikan 1,4 juta ton bantuan pangan beras kepada keluarga miskin.
Baca SelengkapnyaZulkifli bilang kebutuhan bawang putih di masyarakat hanya mencapai 600 ton. Namun dia membuka keran impor bawang putih hingga 300 ribu ton.
Baca Selengkapnya