Habib Rizieq minta Rupiah baru ditarik, ini tanggapan Sri Mulyani
Merdeka.com - Tokoh Front Pembela Islam (FPI), M Rizieq Syihab, meminta pemerintah dan Bank Indonesia (BI) menarik peredaran Rupiah baru karena ditengarai berlambang pengaman mirip logo palu arit. Menurutnya, ada ribuan alternatif kombinasi rectoverso yang bisa digunakan oleh Bank Indonesia selain yang saat ini digunakan.
Saat dikonfirmasi, Menteri Keuangan Sri Mulyani pun tidak banyak berkomentar mengenai hal ini. Sebab menurutnya, kritikan ini sudah dijawab oleh pihak Bank Indonesia.
"Pak Gubernur BI sudah menyampaikan mengenai lambang tersebut," singkat Menteri Sri Mulyani sambil tersenyum tipis, Jakarta, kemarin.
Sebelumnya, Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab telah menjalani pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya terkait penyebaran isu logo palu arit di mata uang baru. Usai menjalani pemeriksaan selam 4 jam, Rizieq pun membantah telah memfitnah.
Dalam pemeriksaan itu pun Rizieq meminta kepada penyidik agar Pemerintah dapat menjelaskan bentuk rectoverso logo BI mirip logo PKI. Menurutnya, ada ribuan alternatif kombinasi rectoverso yang bisa digunakan oleh Bank Indonesia selain yang saat ini digunakan.
"Kami minta dengan hormat kepada Pemerintah untuk memberikan penjelasan kenapa ada ribuan jutaan alternatif bentuk dari teknologi rectoverso kok yang dipilih adalah gambar yang memberikan persepsi mirip logo palu arit nah yang membahayakan," terang Rizieq.
Untuk itu dia meminta Pemerintah untuk segera menarik uang Kerta baru mulai dari pecahan 1000 sampai 100.000.
"Makanya kita minta Pemerintah untuk segera menarik uang kertas baru dari pecahan Rp 1.000 sampai Rp 100 ribu yang semuanya memberikan persepsi ada logo Palu arit PKI di mata uang kertas itu," tegas Rizieq.
Deputi Direktur Departemen Komunikasi BI, Andi Wiyana menegaskan apa yang dituding oleh pentolan FPI itu tidaklah benar. Logo yang tertera di mata uang kertas sengaja dibuat sistem pengamanan baru bernama rectoverso, di mana agar uang tersebut tidak gampang dipalsukan.
"Justru itu kita menjelaskan bahwa itu tidak benar bahwa itu adalah unsur pengamanan dalam uang itu," tegasnya di Mapolda Metro Jaya.
Lanjut Andi, pengamanan untuk mengurangi pemalsuan uang tersebut sudah dilakukan BI dari tahun 2000. Namun, di uang rupiah baru memang sistem pengamanannya diperbarui.
"Potongannya memang berubah karena kita sesuaikan tidak selalu sama karena itu kan kita lakukan semakin susah ditiru dan dipalsukan dan itu unsur pengamanan yang paling susah ditiru," jelasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaBI Sebar 4.264 Lokasi Penukaran Uang Receh Lebaran 2024, Dibuka Mulai 15 Maret-7 April 2024
BI menyediakan opsi layanan penukaran uang baru melalui Layanan Kas Keliling di lokasi-lokasi strategis.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp197 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2024
Rencananya pada lebaran tahun ini pengedaran uang akan dilakukan di 4.675 titik penukaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaMengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaRUPS BNI Rombak Besar-Besaran Direksi dan Komisaris, Ini Daftar Lengkapnya
Pada RUPS tahunan menyepakati perombakan susunan direksi dan komisaris BNI.
Baca SelengkapnyaPemerintah Tarik Utang Rp345 Triliun Hingga 12 Desember 2023
"Dibandingkan tahun lalu ini penurunan (penarikan utang) sangat tajam," terang Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaBSI Siapkan Uang Tunai Rp45 Triliun untuk Penukaran Uang Baru
Bank Syariah Indonesia menyiapkan dana Rp45 triliun untuk kebutuhan nasabah selama bulan Ramadan hingga lebaran.
Baca SelengkapnyaCerita Sri Mulyani Bertemu Susi Pudjiastuti Pertama Kali, Diajak Pulang Mengabdi Usai jadi Direktur Pelaksana Bank Dunia
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap pertemuan pertama kali dengan Susi Pudjiastuti
Baca Selengkapnya