Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gubernur BI Waspadai Dampak Lockdown China ke Perekonomian Indonesia

Gubernur BI Waspadai Dampak Lockdown China ke Perekonomian Indonesia Gubernur BI Perry Warjiyo. ©handout/Bank Indonesia

Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry mewaspadai dampak kebijakan lockdown Covid-19 di China terhadap ekonomi Indonesia. Diketahui, penerapan kebijakan lockdown menuai penolakan keras dari masyarakat setempat imbas terganggunya aktivitas sosial dan ekonomi.

"BI waspada bahwa dunia memang sedang bergejolak, demikian juga lockdown 6 bulan di China,” kata Perry Warjiyo dalam webinar bertajuk Bank Indonesia Bersama Masyarakat di Jakarta, Jumat (2/12).

Selain kebijakan lockdown, Bank Indonesia juga mewaspadai dampak lanjutan dari perang Rusia dan Ukraina. Perry menilai, dampak perang tersebut dapat mengganggu rantai pasok distribusi perdagangan barang dan jasa yang berakibat buruk terhadap perekonomian negara berkembang, termasuk Indonesia.

"Dan berkaitan (penguatan) mata uang Dolar (USD) yang begitu kuat juga memberikan tekanan pelemahan terhadap mata uang berbagai negara, termasuk Rupiah," imbuhnya.

Oleh karena itu, Bank Indonesia terus memperkuat respons bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan momentum pemulihan ekonomi nasional. Antara lain memperkuat operasi moneter melalui kenaikan struktur suku bunga di pasar uang sesuai dengan kenaikan suku bunga BI7DRR tersebut untuk menurunkan ekspektasi inflasi dan memastikan inflasi inti kembali ke sasarannya lebih awal.

Kemudian, memperkuat stabilisasi nilai tukar Rupiah dengan tetap berada di pasar sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi, terutama imported inflation melalui intervensi di pasar valas baik melalui transaksi spot, Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), serta pembelian/penjualan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.

Terakhir, melanjutkan penjualan/pembelian SBN di pasar sekunder untuk memperkuat transmisi kenaikan BI7DRR dalam meningkatkan daya tarik imbal hasil SBN bagi masuknya investor portofolio asing guna memperkuat stabilisasi nilai tukar Rupiah.

Penduduk China di Berbagai Kota Marah dan Demo Tolak Lockdown Covid

Sebelumnya, penduduk di sejumlah kota di China marah dan menggelar demo untuk menolak lockdown Covid-19. Demo berlangsung di wilayah Xinjiang dan ibu kota Beijing.

Pada Jumat malam, masyarakat Xinjiang turun ke jalan di ibu kota Urumqi menuntut dicabutnya lockdown. Kemarahan warga Xinjiang ini dipicu kebakaran besar pada Kamis yang menewaskan 10 orang dan perpanjangan lockdown Covid-19.

Kebakaran terjadi di sebuah apartemen di Urumqi di mana penghuninya tidak bisa keluar menyelamatkan diri karena beberapa bagian gedung terkunci.

Dikutip dari Reuters, Minggu (27/11), sejumlah video menampilkan warga yang berkumpul di sebuah plaza menyanyikan lagu nasional China dengan lirik, "Bangkitlah, mereka yang menolak menjadi budak!", sementara yang lain berteriak mereka ingin dibebaskan dari lockdown.

Reuters memverifikasi bahwa video itu dipublikasikan dari Urumqi, di mana 4 juta penduduknya dilarang keluar rumah selama 100 hari.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan

Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan

Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Prabowo ke Presiden Xi Jinping: China Salah Satu Mitra Kunci Dalam Perdamaian dan Stabilitas Kawasan

Prabowo ke Presiden Xi Jinping: China Salah Satu Mitra Kunci Dalam Perdamaian dan Stabilitas Kawasan

Saat pertemuan dengan Presiden China, Menhan Prabowo menyampaikan salam hangat dari Presiden RI Joko Widodo dan apresiasinya atas sambutan yang hangat.

Baca Selengkapnya
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.

Baca Selengkapnya
Prabowo Ingatkan Indonesia Harus Mandiri: Persaingan Antar Bangsa Kejam

Prabowo Ingatkan Indonesia Harus Mandiri: Persaingan Antar Bangsa Kejam

Hubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.

Baca Selengkapnya
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.

Baca Selengkapnya
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Respons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar

Respons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar

Jawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.

Baca Selengkapnya