Ekonom Soal Industri Rokok: Pemerintah Korbankan Kesehatan Rakyat Demi Penerimaan
Merdeka.com - Kepala pusat ekonomi dan bisnis syariah Universitas Indonesia (UI), Abdillah Ahsan, menyebut negara seharusnya tidak mengejar penerimaan dari cukai rokok.Dia menegaskan, pemerintah harus dapat mengedepankan kepentingan kesehatan dibanding aspek ekonomi. Sebab, masyarakat yang sehat otomatis membuat perekonomian meningkat.
"Ekonomi Indonesia diserahkan kepada industri yang merusak kesehatan. Kita bisa saja mendapatkan cukai Rp 1.000 triliun dengan cara rokok tidak usah dikendalikan, harganya tetap murah. Itu bisa meningkat, tapi itu tidak etis ya meningkatkan penerimaan negara dengan cara meningkatkan penjualan rokok," kata dia dalam sebuah acara diskusi di Kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (9/3).
Saat ini, menurutnya, kesehatan masyarakat cenderung dikorbankan demi kepentingan ekonomi dan pertumbuhan industri rokok di Tanah Air yang kian subur. "Kesehatan masyarakat dikorbankan demi penerimaan negara dan demi pertumbuhan industri," ujarnya.
Masyarakat yang sehat, lanjutnya, akan lebih produktif daripada masyarakat yang sering sakit. Selain itu, masyarakat yang sehat akan menghemat biaya dari sisi pengobatan serta mampu menjadi pondasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
Dia juga berharap kedua kubu calon presiden Jokowi maupun Prabowo memasukkan pengendalian rokok ke dalam visi misi program kesehatan mereka. "Jadi ketika kita harus memilih masyarakat yang sehat atau industri yang jaya ya kita pasti pilih kesehatan yang utama. Cukai ini untuk mengurangi konsumsi rokok dan kita mohon seluruh warga berpihak untuk mengurangi konsumsi," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaTambah Penerimaan Negara dari Cukai Rokok, Ini Hal Penting Harus Dilakukan Pemerintah
Pengusaha menyoroti kinerja fungsi cukai yang tidak tercapai sebagai sumber penerimaan negara serta pengendalian konsumsi.
Baca SelengkapnyaBanyak Rokok Murah, Kebijakan Kenaikan Cukai Jadi Tak Efektif Tekan Konsumsi?
Banyak Rokok Murah, Kebijakan Kenaikan Cukai Jadi Tak Efektif Tekan Konsumsi?
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sudah Kena Kenaikan Cukai, Pengusaha Ingin Pajak Rokok Elektrik Ditunda Hingga 2026
Pelaku usaha mendesak Kementerian Keuangan menunda pelaksanaan pengenaan pajak rokok untuk rokok elektrik.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaEkonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja
Indef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca SelengkapnyaIndustri Kreatif Temui Kemenparekraf Bahas Rencana Larangan Iklan Produk Tembakau, Ini Hasilnya
Pengetatan aturan rokok dalam RPP Kesehatan sebagai aturan turunan UU Kesehatan dinilai akan berdampak bagi masa depan industri kreatif nasional.
Baca SelengkapnyaAturan Produk Tembakau Diperketat, Begini Dampak dan Perkiraan Kerugian Ekonomi Ditanggung Negara
Penerapan pasal tembakau pada RPP Kesehatan akan menyebabkan penurunan penerimaan perpajakan hingga Rp52,08 triliun.
Baca Selengkapnya