Ingin harga minyak naik, Uni Emirat Arab pangkas produksi 139.000 barel per hari
Merdeka.com - Menteri Energi Uni Emirat Arab (UEA), Suhail Al-Mazrouei akan mengurangi produksi minyak sebesar 139.000 barel per hari pada November mendatang. Kebijakan ini sesuai dengan keputusan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Perusahaan milik negara, Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC) telah memutuskan akan memangkas produksinya untuk November, yang mencerminkan komitmen negara tersebut terhadap penurunan 139.000 barel per hari yang dijadwalkan oleh OPEC. Demikian laporan kantor berita negara UEA WAM seperti ditulis Antara.
"Tingkat penurunan produksi pada November seperti yang diumumkan oleh ADNOC, adalah 15 persen dari alokasi kontrak minyak mentah," kata WAM mengutip Al-Mazrouei.
"Pengurangan yang disetujui oleh ADNOC sejalan dengan komitmen UEA terhadap keputusan OPEC," tambahnya.
Anggota-anggota OPEC mulai awal tahun ini secara resmi memotong produksi sebesar 1,8 juta barel per hari, selama enam bulan, dalam upaya mengembalikan stabilitas pasar minyak.
Mereka juga pada Mei lalu sepakat untuk memperpanjang pemotongan produksi minyak dengan tambahan sembilan bulan mulai 1 Juli 2017 sampai akhir Maret 2018.
Harga emas hitam itu turun dari USD 110 per barel (159 liter) pada pertengahan 2014 menjadi hanya USD 27 pada Januari 2016 sebelum pulih ke atas USD 50, harga minyak saat ini.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaAngka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tujuan serangan sebagai bentuk dukungan kepada Palestina ketika Israel dan Hamas melancarkan perang.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.
Baca SelengkapnyaTingkat produksi itu dicapai atas keberhasilan sumur pengembangan ST-217 yang berkontribusi sebesar 269 BOPD.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaHal ini merespons isu kenaikan harga minyak kita akibat kurangnya realisasi domestic market obligation (DMO) oleh produsen.
Baca Selengkapnya