Dikabarkan jadi komisaris Transcorp, SBY dituding butuh eksistensi

Merdeka.com - Presiden ke enam Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono disebut-sebut ditunjuk menjadi Komisaris Utama Transcorp Media, perusahaan milik Chairul Tanjung atau akrab disapa CT. Kedekatan keduanya, antara SBY dan CT sudah terjalin sejak lama, saat masih sama-sama di kabinet Indonesia Bersatu Jilid II.

Penunjukan SBY sebagai komisaris utama di korporasi media milik CT, dinilai cenderung bersifat politis. "Ini ada strategi bertahan dari serangan politik. Bagaimana politik ke depan kan perjuangannya sangat keras. Jadi harus gandeng media juga," ujar Pengamat Ekonomi Politik dari Indonesia For Global Justice (IGJ) Salamuddin Daeng kepada merdeka.com di Jakarta, Minggu (15/2).

Dalam pandangannya, SBY mencoba mempertahankan eksistensinya dalam dunia politik dengan menggandeng perusahaan media milik CT. Tujuannya, untuk mengawal kepentingan politik SBY hingga 2019.

"Pertarungan politik kan keras dan ini juga menyangkut masalah-masalah hukum dan politik di 2019 itu bakal panas. Perebutan sumber daya juga. Mereka butuh media juga untuk eksis," kata dia.

Pemimpin redaksi detik.com, Arifin Asydhad membantah kabar yang menyebutkan penunjukan SBY sebagai komisaris utama di Transcorp Media. Bantahan itu disampaikan setelah akun twitter @hugodiba me-retweet kicauan @ulinyusron.

"Masak percaya sama info gak jelas," tulis Arifin Asydhad melalui akun twitternya @asydhad.

Sebelumnya, CT menunjuk SBY menjadi komisaris utama Transcorp Media. Kabar itu diembuskan Ulin Yusron melalui akun twitter miliknya. Transcorp menaungi beberapa media milik CT yakni Trans TV, trans7, detik.com, dan yang terbaru CNN Indonesia.

"Selamat Pak @SBYudhoyono per Maret 2015 mjd Komut Transcorp Media (TransTV, trans7, detik, CNN Indonesia). Smg medianya makin berkualitas." tulis @ulinyusron, Minggu (15/2).