Bulog Ungkap Penyebab Kenaikan Harga Beras di Pasaran
Merdeka.com - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengaku tengah mempelajari terkait kenaikan harga beras yang terjadi di pasaran saat ini. Dia juga merasa bingung adanya lonjakan harga pada beras, mengingat stok yang ada di gudang Bulog maupun di pasaran melimpah.
"Ini sedang dipelajari kenapa harga naik padahal stok banyak. Kan di pasaran juga banyak ya kan. Di pasaran banyak di Bulog apalagi," kata dia saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (15/10)
Dia menduga, kenaikan harga tersebut terjadi dikarenakan penyerapan dilakukan oleh sejumlah pedagang masih kurang. Di tambah lagi, produksi gabah sekarang ini sedang mengalami penurunan, sehingga keadaan itu secara otomatis akan mempengaruhi harga di pasaran.
"Kita sudah intervensi kita sudah jualan kita sudah operasi pasar tapi ya ternyata faktanya penyerapannya kecil. Bahkan kita ingin memasukkan ke penyalur-penyalur itu mereka semua belum mau menerima karena stoknya memang masih banyak," kata dia.
Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional itu menambahkan, ada beberapa daerah yang memang berdampak pada kenaikan harga di antaranya terjadi di Bali dan Nusa Tenggara Timur. Sementara, operasi pasar sendiri terus dilakukan pihaknya di seluruh wilayah untuk menstabilitaskan harga.
Sebelumnya, Harga beras di Pasar Pagi, Pekayon, Bekasi Selatan mengalami kenaikan. Salah satu pedagang beras, Sugeng mengatakan, harga beras per karungnya mengalami kenaikan menjadi Rp20.000.
"Saya beli dari sana sudah naik. Harga satu karung beras naik jadi Rp20.000. Ini jadi memengaruhi harga ecerannya," ucap Sugeng di kiosnya, Minggu (22/9).
Dirinya menuturkan jika harga beras sebelumnya Rp7.000 per liter. Namun, akibat kenaikan harga tersebut, harga berubah menjadi Rp8.000 per liter. "Tapi yang harga Rp8.000 per liter itu kualitasnya jelek," jawabnya.
Harga jual beras eceran kini dibanderol mulai dari Rp8.000 per liter sampai Rp13.000 per liter. Kenaikan ini mulai dirasakan para pedagang sejak satu minggu terakhir.
"Naiknya mulai satu minggu ini dan katanya bakal naik terus harganya sampai bulan Oktober," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga Beras Melambung Tinggi, Ini Penjelasan Dirut Bulog
Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan kenaikan harga beras terjadi akibat defisit di sejumlah sentra produksi.
Baca SelengkapnyaBeras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Wapres Minta Bawaslu Selidiki Dugaan Politisasi
Beras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Bongkar Penyebab Masih Mahalnya Harga Beras
Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Curhat Pedagang: Harga Beras Bertahan Mahal Jelang Bulan Puasa, Pelanggan Terus Berkurang
Kenaikan harga beras medium disebabkan oleh stok kiriman beras menipis.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu
Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca SelengkapnyaBulog Beri Sinyal Harga Beras Bakal Turun Jelang Lebaran, Ini Faktor Pemicunya
Sejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Penyebab Harga Beras Masih Bertahan Mahal Hingga Akhir Tahun 2023
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengaku belum bisa menurunkannya karena ada tiga faktor besar yang membuat harga beras mahal.
Baca SelengkapnyaStok Beras Bulog 1,4 Juta Ton, Aman untuk Libur Natal dan Tahun Baru
Pemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.
Baca Selengkapnya