Bukan Bangun Baru, Pemerintah Fokus Revitalisasi Balai Latihan Kerja yang Ada
Merdeka.com - Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Bambang Satrio Lelono, mengaku keberatan apabila harus membangun kembali Balai Latihan Kerja (BLK). Pernyataan itu menyusul adanya permintaan dari salah satu kepala dinas yang menginginkan adanya pembangunan BLK di setiap daerah perbatasan.
"Kalau kita asumsikan (di Indonesia ada) 303 BLK saat ini. Di setiap kabupaten dan kota memiliki (katakanlah) satu BLK. Sementara di Indonesia ada 211 kabupaten kota yang tidak memiliki BLK dan itu kalau serentak kita bangun tentu cost yang akan kita alokasikan sedemikian berat," katanya dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Ketenagakerjaan Tahun 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (8/1).
Bambang mengatakan, dari seluruh total 303 BLK yang ada di Indonesia, fokus Kemnaker saat ini adalah bagaimana melakukan revitalisasi menyangkut dengan sarana dan prasarana di BLK tersebut. Apalagi, dikatakan dia, dari total BLK tersebut sepertiga dalam keadaan baik, sepertiga sedang, dan sepertiganya lagi dalam keadaan buruk.
"Dan inilah sebenernya akan selalu kita tingkatkan kita remajakan baik sarana dan prasarananya maupun termasuk instrukturnya," katanya.
Pada tahun ini, alokasi anggaran Kementerian Ketenagakerjaan meningkat Rp 1,7 triliun. Dari Rp 3,991 triliun pada 2018 menjadi Rp 5,785 triliun di 2019. Adapun anggaran ini nantinya akan difokuskan kepada pembangunan sumber daya manusia (SDM).
"Anggaran Kemnaker baru terasa pada tahun ini. Sebelumnya kita menjadikan dalam bagian alokasi anggaran di pemerintahan belum dianggap prioritas. Baru tahun ini ketika pemerintah prioritaskan pembangunan SDM sebagai prioritas pembangunan nasional kita baru terasa," jelasnya.
Terkait dengan pembangunan BLK sendiri Bambang menyarankan alternatif lain. Sebab, apabila mengandalkan anggaran Kemnaker saja tidak akan cukup. Sementara di satu sisi, pemerintah sendiri tengah fokus terhadap pembangunan SDM.
"Di sini, kendala pemerintah pusat kita sampai sekarang regulasinya belum diperkenakan membangun fisik. Oleh karena itu, kalau ingin membangun BLK di wilayahnya kita sharing cost. Nanti bapak membangun fisiknya gedungnya, alatnya kami, instrukturnya kami. Itu yang kami tawarkan," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bayu Krisnamurthi menegaskan kegiatan penyaluran Bantuan Pangan Beras yang saat ini tengah disalurkan oleh Bulog bebas dari kepetingan apapun.
Baca SelengkapnyaDalam Rekrutmen Bersama BUMN 2024 terdapat 100 lebih perusahaan BUMN yang ikut berpartisipasi.
Baca SelengkapnyaKepala LKPP Hendrar Prihadi menyebut alokasi anggaran pada rencana umum pengadaan barang dan jasa setiap tahunnya mencapai Rp1.200 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaKementerian Ketenagakerjaan menerima 1.475 pengaduan terkait THR yang diadukan pegawai perusahaan swasta.
Baca SelengkapnyaMelalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaBahkan YLKI pun mengusulkan kebijakan serupa diterapkan di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaBPH Migas berkoordinasi dengan Kementerian ESDM, Kepolisian dan Kementerian Perhubungan untuk mengantisipasi kemacetan distribusi.
Baca SelengkapnyaKenapa tidak memilih tanggal lain? Ini penjelasan lengkapnya.
Baca Selengkapnya