Bos OJK soal nilai tukar Rp 14.000: Semua kondisi normal, tak ada kejadian luar biasa
Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) angkat suara guna menenangkan menenangkan pasar di tengah kondisi nilai tukar Rupiah yang tertekan hingga tembus di atas 14.000 per USD.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso mengatakan, dengan melihat perkembangan yang terjadi di AS, tekanan yang terjadi di pasar uang negara berkembang seperti Indonesia merupakan suatu hal yang wajar.
"Ini sudah terjadi berkali-kali dan sudah kita sudah menghadapi hal seperti ini yang sama. Jadi tidak ada kejadian luar biasa," kata Wimboh di Gedung Ditjen Pajak, Jumat (11/5).
Wimboh mengakui, di sektor keuangan memang ada beberapa yang melakukan rebalancing. Namun demikian, hal itu wajar terjadi mengingat hal yang sama juga terjadi di negara berkembang lainnya.
Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) beberapa hari belakangan menurutnya juga wajar terjadi. Sebab, sebelumnya IHSG juga mengalami kenaikan signifikan, bahkan tembus ke 6.500.
"Untuk itu kami melihat kondisi ini masih dalam tatanan kondisi normal sehingga kami tidak perlu mengambil kebijakan yang drastis. Ini masih kami konsederasikan dalam kondisi normal," tegas Wimboh.
Bahkan, kata bos OJK tersebut kondisi ekonomi dalam negeri justru mengalami peningkatan. Seperti di sektor perbankan, Wimboh mengklaim saat ini sangat sehat.
Dari sisi kredit, hingga akhir Maret 2018, secara yoy mampu tumbuh 8,54 persen. Sedangkan NPL juga mulai menurun menjadi 2,75 persen. Di samping itu tren suku bunga secara gradual juga menurun bahkan untuk deposito 1 bulan sebesar 5,63 persen, deposito 3 bulan 5,90 persen, deposito 6 bulan 6,24 persen, dan deposito 12 bulan 6,15 persen.
"Suku bunga kredit juga menurun, bahkan beberapa korporasi di bawah 9 persen. Secara rata-raya kredit modal kerja sekitar 10 persen," tutup Wimboh.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca SelengkapnyaIni sebagai upaya OJK memperkuat upaya pelindungan konsumen di sektor jasa keuangan.
Baca SelengkapnyaSaat melakukan peninjauan, Jokowi menyebut harga-harga komoditas normal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.
Baca SelengkapnyaPer Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca SelengkapnyaOJK menyebut ada tiga pihak yang dikenakan kewajiban dalam pelaporan kepemilikan saham atau setiap perubahan kepemilikan saham perusahaan terbuka.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta agar dicek langsung di Pasar Induk bagaimana kondisi harga beras saat ini.
Baca Selengkapnya