Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos OJK soal nilai tukar Rp 14.000: Semua kondisi normal, tak ada kejadian luar biasa

Bos OJK soal nilai tukar Rp 14.000: Semua kondisi normal, tak ada kejadian luar biasa Ketua OJK Wimboh Santoso. ©2017 merdeka.com/idris

Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) angkat suara guna menenangkan menenangkan pasar di tengah kondisi nilai tukar Rupiah yang tertekan hingga tembus di atas 14.000 per USD.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso mengatakan, dengan melihat perkembangan yang terjadi di AS, tekanan yang terjadi di pasar uang negara berkembang seperti Indonesia merupakan suatu hal yang wajar.

"Ini sudah terjadi berkali-kali dan sudah kita sudah menghadapi hal seperti ini yang sama. Jadi tidak ada kejadian luar biasa," kata Wimboh di Gedung Ditjen Pajak, Jumat (11/5).

Wimboh mengakui, di sektor keuangan memang ada beberapa yang melakukan rebalancing. Namun demikian, hal itu wajar terjadi mengingat hal yang sama juga terjadi di negara berkembang lainnya.

Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) beberapa hari belakangan menurutnya juga wajar terjadi. Sebab, sebelumnya IHSG juga mengalami kenaikan signifikan, bahkan tembus ke 6.500.

"Untuk itu kami melihat kondisi ini masih dalam tatanan kondisi normal sehingga kami tidak perlu mengambil kebijakan yang drastis. Ini masih kami konsederasikan dalam kondisi normal," tegas Wimboh.

Bahkan, kata bos OJK tersebut kondisi ekonomi dalam negeri justru mengalami peningkatan. Seperti di sektor perbankan, Wimboh mengklaim saat ini sangat sehat.

Dari sisi kredit, hingga akhir Maret 2018, secara yoy mampu tumbuh 8,54 persen. Sedangkan NPL juga mulai menurun menjadi 2,75 persen. Di samping itu tren suku bunga secara gradual juga menurun bahkan untuk deposito 1 bulan sebesar 5,63 persen, deposito 3 bulan 5,90 persen, deposito 6 bulan 6,24 persen, dan deposito 12 bulan 6,15 persen.

"Suku bunga kredit juga menurun, bahkan beberapa korporasi di bawah 9 persen. Secara rata-raya kredit modal kerja sekitar 10 persen," tutup Wimboh.

Reporter: Ilyas Istianur Praditya

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024

Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.

Baca Selengkapnya
OJK Terbitkan Aturan Baru Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Simak 11 Poin Pentingnya
OJK Terbitkan Aturan Baru Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Simak 11 Poin Pentingnya

Ini sebagai upaya OJK memperkuat upaya pelindungan konsumen di sektor jasa keuangan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ternyata Tak Ingin Harga Pangan Terus Turun, Ini Alasannya
Jokowi Ternyata Tak Ingin Harga Pangan Terus Turun, Ini Alasannya

Saat melakukan peninjauan, Jokowi menyebut harga-harga komoditas normal.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
OJK Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Melalui Pesantren
OJK Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Melalui Pesantren

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.

Baca Selengkapnya
OJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?
OJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?

Per Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).

Baca Selengkapnya
OJK Terbitkan Aturan Baru Terkait Pelaporan Kepemilikan Saham
OJK Terbitkan Aturan Baru Terkait Pelaporan Kepemilikan Saham

OJK menyebut ada tiga pihak yang dikenakan kewajiban dalam pelaporan kepemilikan saham atau setiap perubahan kepemilikan saham perusahaan terbuka.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya
Di Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri
Di Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri

Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.

Baca Selengkapnya
Soal Harga Beras, Jokowi: Jangan Tanya Saya, Lihat Saja Langsung di Lapangan Sudah Turun
Soal Harga Beras, Jokowi: Jangan Tanya Saya, Lihat Saja Langsung di Lapangan Sudah Turun

Jokowi meminta agar dicek langsung di Pasar Induk bagaimana kondisi harga beras saat ini.

Baca Selengkapnya