Bos Bekraf bongkar praktik ketidakadilan terhadap pengrajin lokal
Merdeka.com - Ketua Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf, mengakui bahwa saat ini usaha dan kreasi para pembatik belum dihargai dengan laik. Sebab, masih kerap terjadi perlakuan tidak adil terhadap pengrajin batik Tanah Air.
"Nasib pembatik, kalau kita ke toko (yang menjual batik), komisi kepada driver atau orang yang mengantar (wisatawan) itu lebih besar. Ini praktik yang sangat merusak menurut saya. Itu mengerdilkan pembatiknya, mengerdilkan kreatornya," ungkapnya saat ditemui, di Restoran Seribu Rasa, Jakarta, Jumat (29/6).
Dia menyampaikan bahwa praktik ini kerap dia amati ketika berwisata ke beberapa destinasi wisata Tanah Air. "Kalau kita belanja. Pas balik ada komisi buat yang mengantar. Kalau kita belanja Rp 1.000.000 itu Rp 300.000 untuk mereka. 30 persen itu," jelas dia.
Gerah dengan praktik demikian, Triawan mengakui, isu ini sering dia bawa ketika berkomunikasi dengan Pemerintah Daerah. Tujuannya agar segera menertibkan kebiasaan tersebut.
"Saya sudah minta Pemda untuk menertibkan. Nasib pembatik ini berilah mereka 'kemewahan' atas pekerjaan mereka. Yang berbakat terus di push. Kita mesti hargai mereka, talenta dan keuletan mereka," katanya.
"Jadi jangan hanya menguntungkan untuk middle man-nya saja. Si toko-nya seolah-olah tergantung sekali kepada yang mengantar itu," tegasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar: Impor Batik Harus Dibatasi agar UMKM Dalam Negeri Tidak Kewalahan
Ganjar sepakat impor batik harus dibatasi melalui regulasi yang jelas.
Baca SelengkapnyaKunjungi Pengrajin Batik Tradisional, Ganjar Dorong Permodalan Perbankan ke Tingkat Desa
Ganjar meyakini, hasil produksi pengrajin batik Sukoharjo bila dibawa ke tempat yang lebih baik pemasarannya maka nilai jual ekonominya akan bertambah.
Baca SelengkapnyaIndustri Kreatif Temui Kemenparekraf Bahas Rencana Larangan Iklan Produk Tembakau, Ini Hasilnya
Pengetatan aturan rokok dalam RPP Kesehatan sebagai aturan turunan UU Kesehatan dinilai akan berdampak bagi masa depan industri kreatif nasional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usai Ramai Dikritik Wajib Lapor Barang Sebelum ke Luar Negeri, Ditjen Bea Cukai: Kebijakannya Tidak Wajib
Aturan tentang pelaporan barang sudah dijalankan sejak tahun 2017 melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 203.
Baca SelengkapnyaTerinspirasi dari Tarian Unggas, Begini Uniknya Batik Merak Ngibing Asli Priangan Timur
Pengguna batik ini diharapkan bisa mengagumi keindahan alam Priangan Timur.
Baca SelengkapnyaPemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa di Pulau Bawean Selama 21 Hari
Pemerintah Kabupaten Gresik menetapkan status tanggap darurat bencana selama 21 hari terkait gempa di perairan Tuban atau lebih dekat dengan Kepulauan Bawean.
Baca SelengkapnyaBRIN: Puting Beliung di Rancaekek Disebabkan Perubahan Tata Guna Lahan, Tanda-Tanda Alami Pemanasan Intensif
Perubahan tata guna lahan di Rancaekek dari sebelumnya kawasan hijau menjadi industri.
Baca SelengkapnyaPantai Unik di Trenggalek Ini Indah Banget, Ada Muara Sungai & Lembah yang Dikelilingi Kerbau
Selain dikelilingi lembah perbukitan dan muara sungai, pantai tersebut turut menjadi habitat bagi banyak kerbau.
Baca SelengkapnyaCak Imin Janjikan Masalah Sektor Pertanian Beres Tahun Ini
Menurut Cak Imin, pertanian merupakan salah satu sektor yang memerlukan perhatian khusus.
Baca Selengkapnya