Bos Bappenas: Percuma Ekonomi Tinggi Kalau Masih Banyak Orang Miskin & Pengangguran
Merdeka.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa menyebut, bahwa tidak ada gunanya pertumbuhan ekonomi tinggi dan kehadiran perbankan, jika masih banyak rakyat miskin semakin miskin. Belum lagi ditambah banyaknya angka pengangguran Indonesia.
"Saya agak sedikit emosional kalau soal ini. Karena tidak ada gunanya ekonomi, tidak ada gunanya kita ketemu di sini, tidak ada gunanya," kata Menteri Suharso, dalam Webinar Membangun Optimisme Baru untuk Mendorong Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional, di Jakarta, Jumat (26/11).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin pada Maret 2021 mencapai 27,54 juta orang. Secara persentase jumlah penduduk miskin Indonesia sekitar 10,14 persen. Angka itu turun 0,05 persen dibandingkan September 2020 yang sebesar 10,19 persen. Di mana pada September 2020 tercatat 27,55 juta penduduk.
Sementara angka pengangguran mengalami penurunan dari 7,07 persen di 2020 menjadi 6,49 persen per Agustus 2021. Per Agustus 2021, jumlah pengangguran sebanyak 9,10 juta orang, lebih rendah dari Agustus tahun lalu sebanyak 9,77 juta orang. Sementara pada tahun 2019 jumlah pengangguran tercatat 7,10 juta orang
Menurutnya, pandemi Covid-19 semakin mengancam sendi-sendi kehidupan manusia terutama di sektor ketenagakerjaan. Bappenas menghitung tingkat pendapatan yang hilang akibat pandemi nilainya bisa 19,9 persen dari PDB 2019.
"Jadi opportunity loss yang hilang gara-gara mereka dan itu lho secara abadi karena mereka tidak mendapatkan kesempatan," jelas dia.
Pandemi ini juga mengakibatkan produktivitas tenaga kerja itu menurun 21,3 juta pekerja. Tentu ini merupakan dampak yang luar biasa. "Nah apalagi covid ini ternyata juga mengancam jam-jam kehilangan jam belajar bagi anak-anak kita," pungkas dia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaSalah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca SelengkapnyaMasyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaBanyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaArief mengaku, dirinya telah mendapat penugasan dari pemerintah dalam rapat terbatas untuk tetap menyalurkan bansos pangan.
Baca SelengkapnyaMelalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaDi kalangan pemuda NU, sosoknya dikenal dengan gagasan pengembangan ekonomi
Baca Selengkapnya