BNI: Jangan anggap fintech sebagai saingan, tapi rekan
Merdeka.com - Corporate Secretary PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Ryan Kiryanto mengatakan, kemajuan teknologi bukan hal yang bisa dihindari namun harus dikelola dengan baik agar eksistensi perbankan bisa terjaga.
Salah satunya, dalam menanggapi pertumbuhan fintech di Indonesia. Menurutnya, perbankan jangan menganggap kehadiran fintech yang semakin menjamur sebagai saingan, melainkan harus berkolaborasi.
"Kita jangan sekali-kali mendudukkan posisi fintech sebagai rival tapi sebagai partner, maka kita berkolaborasi. Kita kerjasama misalnya BNI dnegan Go-Pay," kata Ryan di Gedung BNI Pusat, Jakarta, Jumat (6/4).
Menurutnya, kolaborasi antara fintech dan bank bisa saling melengkapi. Di satu sisi, fintech unggul dalam hal kecepatan dengan segala inovasinya. Di sisi lain, perbankan unggul dari sisi manajemen resiko sebab memiliki regulasi yang jelas.
"Bank adalah industri yang high regulated diatur sedemikian ketat termasuk manajemen resikonya termasuk resiko di dalam kajian IT risk. Teknologi risk itu ada di bank, sehingga kolaborasi yang kuat di manajemen resiko dengan fintech dengan segala inovasi, sangat indah," imbuhnya.
Ryan berharap, pertumbuhan fintech jangan dipersulit sebab kehadiran fintech melengkapi perbankan, di mana fintech menyasar kalangan yang tidak bisa terlayani oleh perbankan secara maksimal.
"Kehadiran fintech itu kita sepakat itu mengisi kekosongan ketika industri keuanagan khususnya perbankan tidak bisa memenuhi preferensi mereka, (masyarakat) butuhnya cepat ya kan? Nah bank mungkin dengan segala regulasinya tidak mungkin secepat fintech di dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan konsumen. Nah disitulah hadir fintech."
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sektor fintech syariah dapat terus tumbuh dan mampu menjawab kebutuhan keuangan konsumen Muslim di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dalam menghadapi era digitalisasi, perbankan dituntut untuk adaptif dalam memanfaatkan saluran penyampaian informasi kepada khalayak.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaApabila kerugian yang dialami perusahaan disebabkan risiko bisnis dari Investree itu sendiri, tentu penanganan OJK berbeda.
Baca SelengkapnyaHal ini akan membantu BTN untuk menjadi pionir keuangan berkelanjutan di industri perbankan dan keuangan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaFinnet merupakan perusahaan penyedia layanan pembayaran secara elektronik (e-payment), dengan produk unggulannya FinPay yang diluncurkan sejak 2006 silam.
Baca SelengkapnyaHal ini menandai langkah penting dalam pengembangan infrastruktur dan layanan digital di ibu kota baru Indonesia.
Baca Selengkapnya