BI: Kredit macet perbankan melandai tahun depan
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) memperkirakan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) perbankan akan mengalami penurunan pada tahun depan. Tercatat, pada September 2016 NPL perbankan dalam negeri sebesar 3,1 persen.
"NPL ini sudah melandai tahun depan, semakin kecil. Kalau kita ambil garis lurusnya maka penurunan rasio kredit turun pada kuartal II dan III," ujar Direktur Eksekutif Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI, Juda Agung di Jakarta, Selasa (15/11).
Menurutnya, kenaikan NPL sudah terjadi pada awal tahun ini sehingga diprediksi tidak ada kenaikan secara signifikan pada tahun depan. Ini juga disebabkan perbankan dalam negeri sudah berangsur menyalurkan kreditnya.
Selain itu, membaiknya NPL lantaran mulai membaiknya harga komoditas pada awal tahun depan. Sehingga ini menjadi stimulus rasio kredit bermasalah akan mengalami penurunan.
Direktur Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Parjiono menambahkan, sektor tambang mulai mengalami perbaikan, membuat rasio kredit pun menurun.
"Sektoralnya tumbuh 0,1 persen membuat NPL akan melandai. Meskipun masih menjadi perhatian karena belum adanya perbaikan kondisi secara global," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaIndustri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia yang memutuskan menaikkan suku bunga acuan di level 6,25 persen pada bulan April 2024.
Baca SelengkapnyaOptimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaKenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Baca Selengkapnyapertumbuhan kredit dan pembiayaan UMKM didorong oleh pertumbuhan kredit dan pembiayaan segmen mikro sebesar 39,77 persen.
Baca Selengkapnya