BI: China lebih pengaruhi ekonomi Indonesia ketimbang AS
Merdeka.com - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara menilai, gejolak yang terjadi di Amerika Serikat tidak akan berpengaruh langsung ke Indonesia. Menurutnya, ekonomi nasional lebih terpengaruh terhadap China dibandingkan dengan Amerika Serikat.
"Indonesia lebih terpengaruh dengan apa yang terjadi di China. Apa yang membuat ekonomi Indonesia melambat pada periode 2012-2016 kan apa yang terjadi dengan China. China melambat lalu harga komoditas jatuh, itu yang membuat ekonomi di Sumatera dan Kalimantan jatuh," kata Mirza di gedung BI, Jakarta, Jumat (11/11).
Meski begitu, dia sendiri belum bisa memastikan apakah ekonomi Indonesia akan terganggu, jika kebijakan yang dibuat oleh Presiden AS Donald Trump mempengaruhi ekonomi China.
Namun, munculnya isu Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) tidak akan menaikkan suku bunganya pada Desember mendatang akan membawa pengaruh positif di pasar negara-negara berkembang. "Terlalu awal saya rasa. Kalau kita melihatnya seperti itu, faktanya sih harga komoditas masih baik-baik saja," imbuhnya.
Sebagai informasi, terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS ke-45 mengalahkan Hillary Clinton menimbulkan kekhawatiran akan mengganggu perekonomian Indonesia dan perekonomian global. Hal tersebut sudah mulai terlihat dari gejolak di pasar modal sejak beberapa hari yang lalu.
Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari menilai kemenangan Trump berdampak buruk pada perekonomian nasional lantaran akan membuat pergerakan pasar lesu. Dia khawatir, bank sentral AS justru makin nekat menaikkan suku bunga dan bakal berdampak pada pelemahan Rupiah ke depannya.
Bahkan, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga sempat mengeluarkan keluhan serupa pada Selasa (8/11) lalu, atau sehari sebelum Trump resmi terpilih Presiden AS. Ketakutan lain dirasakan JK, sapaan akrabnya, Trump dikhawatirkan hanya melindungi kepentingannya sendiri.
Sehingga dia melihat bakal ada kesulitan tidak hanya Indonesia, melainkan para negara lain, dalam mengembangkan perekonomiannya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China
Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Data BPS: Ekonomi Indonesia Salip AS dan Jepang, Tapi Keok dari China dan India
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca SelengkapnyaJokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh
Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China
Ada beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaTren Jumlah Penduduk Indonesia Terus Meningkat, Sementara China Menurun
Jjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaStaf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca Selengkapnya