Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berawal dari Bisnis Keluarga, Kini Menarini Indria Laboratories Punya 140 Cabang Perusahaan di Berbagai Negara Dunia

Berawal dari Bisnis Keluarga, Kini Menarini Indria Laboratories Punya 140 Cabang Perusahaan di Berbagai Negara Dunia

Berawal dari Bisnis Keluarga, Kini Menarini Indria Laboratories Punya 140 Cabang Perusahaan di Berbagai Negara Dunia

Menarini merupakan bisnis keluarga yang didirikan sejak 1886 di Florence, Italia

Menarini Indria Laboratories Punya 140 Cabang Perusahaan di Berbagai Negara Dunia

PT Menarini Indria Laboratories (MIL) melepas eskpor perdananya untuk produk Dermatix Ultra Wound Treatment Gel buatan Indonesia ke Korea Selatan (Korsel) sebanyak 300 ribu tube Dermatix.

Presiden Direktur Menarini Indonesia, Idham Hamzah mengatakan pengiriman direncanakan hingga Desember 2023 yang akan dilakukan dalam 48 batch.

"Hari ini kita ekspor lebih dari 10 vallet untuk ke Korea Selatan. Jadi ini capaian yang luar biasa karena bulan ini dan bulan depan angkanya sangat signifikan. Jumlah box-nya sekitar 90 ribu box," ujar Idham dalam acara Media Briefing PT MIL, Cikarang, Kamis (26/10).

Berawal dari Bisnis Keluarga, Kini Menarini Indria Laboratories Punya 140 Cabang Perusahaan di Berbagai Negara Dunia

Dalam melakukan ekspor perdana ke Korea Selatan, Idham menyebut negara gingseng itu memiliki kualifikasi persyaratan BPOM yang tinggi. 
Hal ini menjadi tantangan yang luar biasa dan berhasil mengeskpor ke negara itu.

"Memang ada (tantangan) misalnya kalau Korea itu tinggi banget (kualifikasi BPOM)," ungkapnya.

Idham bercerita, setiap negara memiliki kebijakan dan persyaratan yang berbeda-beda serta memiliki standar masing-masing ketika membeli produk dari luar negeri (impor produk). 

Makanya, sebagai produsen yang ingin mengekspor produk, harus mengetahui informasi kebijakan yang berlaku di negara tujuan.

"Setiap negara, mereka ada standard mereka sendiri, informasi yang mereka perlu, jadi tiap negara different lah," tambahnya.

Usai kegiatan media briefing, merdeka.com berkesempatan melakukan wawancara langsung dengan Idham. 

Dalam sesi tersebut, dia bercerita soal sejarah perusahaan yang kini dipimpinnya.

Menarini merupakan bisnis keluarga yang didirikan sejak 1886 di Florence, Italia, sebagai perusahaan impor produk bahan kimia dari Jerman. 

Saat ada perang Dunia Kedua selesai, Menarini akhirnya berhasil membuat produk sendiri dan mulai beroperasi di luar Italia. Tetapi kala itu belum fokus membuka pasar di Asia Pasifik, Eropa, Amerika Serikat. 

Pada 2010, barulah Menarini mulai memasuki pasaran Asia Pasifik, dan melakukan perluasan pasar ke China, India hingga Indonesia.

Berawal dari Bisnis Keluarga, Kini Menarini Indria Laboratories Punya 140 Cabang Perusahaan di Berbagai Negara Dunia

"Jadi sekarang sudah 140 negara yang Menarini ada present 140. Beginning-nya very humble seperti apotik, dan di Italy family run business sampai sekarang pun family run business," kata Idham.

Dia menuturkan Menarini merupakan perusahaan yang tak hanya mementingkan proses bisnis, tetapi juga memberikan perhatian lebih kepada karyawan. 

Semisal pada saat pandemi melanda, perusahaan lain melakukan Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK) masal, namun pihaknya tidak melakukan hal serupa.

"Jadi karena itu Menarini believe people make good business, jadi dia really fokusnya," kata Idham.

Idham menyatakan saat ini Menarini hanya fokus pada produk obat-obatan, seperti obat kanker, obat hypertension hingga obat respiratory.

"Kita fokusnya obat-obatannya," kata Idham.

Dalam eskpor perdana Menarini Indonesia ke Korsel, ia berharap pemerintah akan memberikan kelancaran, dan dimudahkan perizinannya.

Ia bertekad produk Indonesia tersebar di dunia dan ingin mengubah persepsi konsumen tentang produk buatan dalam negeri.

Produk buatan Indonesia  juga punya standar yang baik dan kualitas yang bagus.

"Saya mau lihat produk made in Indonesis, misalnya di US. Dan saya juga harapkan bukan saja Dermatics, mungkin ke depannya produk yang lain. Saya mau menukar persepsi konsumen made in Indonesia is good standard and good quality," tegasnya.

Berawal dari Bisnis Keluarga, Kini Menarini Indria Laboratories Punya 140 Cabang Perusahaan di Berbagai Negara Dunia

Lebih lanjut Idham menghimbau masyarakat Indonesia untuk mencintai dan memakai produk Indonesia. 

Apalagi kalau produk tersebut sudah memiliki standar kualitas yang bagus dan mampu ekspor ke negara maju.

"Produk Indonesia tak kalah juga sama produk luar negeri lainnya, potensi lebih bagus," kata dia.

Sebagai informasi, Menarini memiliki lebih dari 17.000 karyawan di lebih dari 140 negara. Dengan kehadiran langsung di 13 pasar kesehatan utama dan lebih dari 3500 karyawan di Asia-Pasifik.

Menarini memiliki visi menjadi penyedia terkemuka merek layanan kesehatan penting untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di kawasan ini.

Menarini Asia-Pacific beroperasi di seluruh rantai nilai komersial. Mulai dari pengembangan klinis, kepatuhan regulasi, dan peluncuran produk hingga manajemen siklus hidup dengan beragam portofolio merek milik dan merek mitra di bidang kesehatan utama, termasuk Kesehatan Konsumen, Dermatologi, Alergi/Pernafasan, Gastroenterologi, Kardio-metabolik, Anti-infeksi, Onkologi/Perawatan Khusus dan Kesehatan Pria.

Punya Harta Rp500 Triliun, Remaja 18 Tahun Ini jadi Anak Muda Paling Kaya di Dunia
Punya Harta Rp500 Triliun, Remaja 18 Tahun Ini jadi Anak Muda Paling Kaya di Dunia

Bisnis konglomerat Italia ini mencakup merek kacamata ternama seperti Armani Exchange, Burberry, Dolce & Gabbana, dan Prada Eyewear.

Baca Selengkapnya
PT Menarini Indria Laboratories Ekspor 300.000 Tube Produk Obat ke Korea Selatan
PT Menarini Indria Laboratories Ekspor 300.000 Tube Produk Obat ke Korea Selatan

Rencananya, total eskpor Dermatix ke semua negara tersebut sebesar 492.000 tube.

Baca Selengkapnya
BRI Research Institute Jalin Kolaborasi dengan  Pemerintah Inggris Berdayakan UMKM Perempuan
BRI Research Institute Jalin Kolaborasi dengan Pemerintah Inggris Berdayakan UMKM Perempuan

Keterampilan mengoperasikan teknologi digital diharapkan dimiliki seluruh segmen pelaku usaha dalam menjalani proses bisnisnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengenal GamaWarni, Alat Pewarna Alami untuk Kain Karya Peneliti UGM
Mengenal GamaWarni, Alat Pewarna Alami untuk Kain Karya Peneliti UGM

Pengembangan alat itu diharapkan bisa membantu industri kecil dan menengah dalam menghasilkan produk berkualitas

Baca Selengkapnya
CGBio Akan Riset Pengganti Tulang  bersama Para Ahli dari Indonesia dan Korea
CGBio Akan Riset Pengganti Tulang bersama Para Ahli dari Indonesia dan Korea

Perusahaan farmasi CGBio perkenalkan penggunaan efektif pengganti tulang di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Modal Resep dari Brosur, Ibu Rumah Tangga Ini Raup Ratusan Juta dari Bisnis Camilan
Modal Resep dari Brosur, Ibu Rumah Tangga Ini Raup Ratusan Juta dari Bisnis Camilan

Asna memasarkan Enting Geti Krida Sari dengan menjualnya kepada reseller, agen, ecer serta konsumen secara langsung.

Baca Selengkapnya
Bisnisnya Gagal dan Kesulitan Uang, Pria Ini Justru Rawat Lansia hingga ODGJ secara Gratis
Bisnisnya Gagal dan Kesulitan Uang, Pria Ini Justru Rawat Lansia hingga ODGJ secara Gratis

Tak pernah punya cita-cita jadi aktivis sosial, Arief justru dikenal banyak pihak.

Baca Selengkapnya
Kisah Yeri Bangun Bisnis Fesyen, Sempat Tak Diterima Masyarakat tapi Kini Tembus Pasar Internasional
Kisah Yeri Bangun Bisnis Fesyen, Sempat Tak Diterima Masyarakat tapi Kini Tembus Pasar Internasional

Produk fesyen dihasilkan ramah lingkungan dengan menggunakan material biodegradable, yakni bahan yang dapat terurai secara alami.

Baca Selengkapnya
Mudahkan Pelaku Usaha, Begini Cara Pemerintah Dukung Industri Karet Sintetis
Mudahkan Pelaku Usaha, Begini Cara Pemerintah Dukung Industri Karet Sintetis

Demi mendorong daya saing industri karet sintetis, Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Jakarta berikan izin gudang berikat ke PT LBL Global Links.

Baca Selengkapnya