Bank Indonesia: Inovasi UMKM Tingkatkan Transaksi di E-Commerce
Merdeka.com - Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia, Budi Hanoto menyebut bahwa era digital membawa pengaruh baik pada bisnis UMKM. Berbagai inovasi bermunculan dan meningkatkan transaksi di platform digital.
"Kami lihat di sini ada peningkatan digital luar bisa, inovasi ini meningkatkan transaksi di e-commerce," kata Budi dalam webinar UMKM Gearing-Up Into New Normal bertajuk Solusi Pembiayaan, Pemasaran dan Digitalisasi, Kamis (25/6).
Tak hanya itu, pembayaran digital juga mengalami peningkatan. Namun, masih terjadi kesenjangan antara pelaku UMKM yang telah terhubung dan belum terhubung dengan platform digital. Hal ini terjadi akibat infrastruktur digital yang berbeda.
"Memang ada gap, kondisi ini beda karena infrastruktur juga beda," kata dia.
Budi menilai, hal ini tidak terlepas dari pentingnya inklusi keuangan digital. Sebab inklusi keuangan digital akan menimbulkan literasi yang biasa ada di pemberdayaan keuangan.
UMKM Gagap Digital
Bank Indonesia mengakui masih banyak pelaku UMKM yang gagap digital. Akibatnya, pemberdayaan ekonomi tidak merata. Namun, dia melihat perusahaan pembiayaan, UMKM dan perbankan sudah mengarah pada tujuan yang sama.
"Kami dari Bank Indonesia melihat konektivitas antara fintech, UMKM dan perbankan untuk mengarah ke open banking, makanya infrastruktur harus bagus," kata Budi.
Hasil survei Bank Indonesia menunjukkan 72 persen pelaku UMKM terdampak krisis pandemi. Namun masih ada pelaku usaha yang masih bisa bertahan dengan berbagai inisiatif yang dilakukan. Mulai dari melakukan penghematan pengeluaran sampai banting stir dalam pembuatan produk. Bahkan, mereka yang tumbang diterpa krisis tidak melakukan PHK kepada karyawannya.
Di masa depan, ada sejumlah tantangan pelaku UMKM di era digital. Dalam hal ini Bank Indonesia akan menggalakkan penggunaan alat pembayaran digital kepada pelaku UMKM.
Selain itu, UMKM juga harus memiliki sertifikasi standar mutu agar produknya lebih dipercaya konsumen dan meningkatkan penjualan produk. Meski pola usaha UMKM terbatas, namun peluang yang dimiliki masih ada. Sehingga perlu didukung. "Memang dukungan kita harus luar bisa, perubahan perilaku juga ini semakin digital, sehingga kami juga berikan service level yang bagus," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaPaDi UMKM hadirkan sistem pembayaran yang efisien untuk transaksi yang lebih mudah.
Baca SelengkapnyaAtikoh menyampaikan, pelaku UMKM juga perlu melakukan digitalisasi untuk menjangkau lebih banyak konsumen
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dalam menghadapi era digitalisasi, perbankan dituntut untuk adaptif dalam memanfaatkan saluran penyampaian informasi kepada khalayak.
Baca SelengkapnyaBank DKI pun terus mendorong optimalisasi pelayanan publik melalui berbagai sinergi dalam rangka memberikan peningkatan layanan perbankan berbasis digital.
Baca SelengkapnyaHal ini menandai langkah penting dalam pengembangan infrastruktur dan layanan digital di ibu kota baru Indonesia.
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaSektor fintech syariah dapat terus tumbuh dan mampu menjawab kebutuhan keuangan konsumen Muslim di Indonesia.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca Selengkapnya