Angkasa Pura II Target Kelola Bandara di Malaysia, Thailand, dan Afrika Tahun Depan
Merdeka.com - PT Angkasa Pura II (Persero) berencana akan melakukan ekspansi menjadi operator penerbangan di negara-negara Asia di 2020 mendatang. Adapun dua negara yang akan dibidik perusahaan pelat merah diantaranya adalah Malaysia dan Thailand.
Direktur Utama Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, mengatakan untuk merambah ke dua negara tersebut pihaknya akan menggandeng mitra strategis baik yang ada di lokal maupun internasional.
"Kami tidak sendiri di Thailand maupun Malaysia. Bisa dalam bentuk konsorsium maupun mitra lokal," katanya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (22/12).
Dia menambahkan, tidak hanya di Asia, pihaknya juga tengah membidik negara-negara luar lainnya seperti di Tanzania, Nepal serta Mauritius. Komitmen ini ditujukan perusahaan menuju go internasional.
"Termasuk ke Afrika. Kalau Mauritius, Tanzania dan Nepal ini karena mereka konsen dengan pariwisatanya dan kami optimistis bisa masuk, tinggal kita survei saja," pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan Angkasa Pura II, Bayu Rafisukmawan, mengatakan butuh proses panjang untuk masuk ke dua negara Asia seperti Malaysia dan Thailand. Terlebih pihaknya harus menunggu waktu selama enam bulan untuk menunggu hasil proposal tender.
"Proposal (Angkasa Pura II) bisa tahun depan tapi setelah itu kan ada prosesnya lagi. Pertama diundang, due dilligence kan. Itu dari situ 4-6 bulan. Baru submit proposal. Setelah submit diolah lagi sama mereka," tandas dia.
1 Januari 2020, Angkasa Pura II Resmi Dapatkan 3 Bandara Baru
Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, memastikan akan kembali mengelola tiga bandara yang sebelumnya dikelola Unit Penyelenggara Bandar Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Ketiga bandara tersebut adalah, Raden Inten Lampung, Fatmawati Bengkulu, dan Bandara HAS Hanandjoeddin Tanjung Pandan.
"Per 1 Januari 2020, Raden Inten, Fatmawati dan HAS Hanandjoeddin akan bergabung resmi bersama kami," kata dia Bandara Soekarno Hatta, Tanggerang, Minggu (22/12).
Dia mengatakan, sejak periode Oktober 2019, ketiga bandara tersebut sudah masuk proses transisi, sebelum pada akhirnya pada 1 Januari 2020 akan dilepas ke Angkasa Pura II. Ketiga bandara itu pun diserahkan melalui skema Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) Aset Barang Milik Negara.
Dengan bertambahnya tiga bandara, maka Angkasa Pura II mengelola total 19 bandara yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. "Periode Oktober masa transisi. Total keseluruhan menjadi 19 bandara yang kami kelola," imbuh dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bali Bakal Punya Kereta Bawah Tanah, Hubungkan Bandara Ngurah Rai Hinggga ke Canggu
Saat ini, proyek masih menunggu penyelesaian studi kelayakan yang dilaksanakan oleh perusahaan asal Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaSebanyak ini Jumlah Manusia yang Pernah Merasakan Melayang di Luar Angkasa
Apalagi di masa mendatang akan dibukanya penerbangan komersial ke luar angkasa sebagai wahana wisata baru.
Baca SelengkapnyaTiga Maskapai Asing Ajukan Penerbangan Langsung ke Bali, Ada Etihad Airways dari Abu Dhabi
Maskapai asing lainnya yang disasar yakni Turkish Airlines yang rencananya menambah frekuensi penerbangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kapan Pesawat Terbang Masuk Bengkel? Ini Jawabannya
Dalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca SelengkapnyaPemkab Paser Kembangkan Pesona Air Terjun Lempesu untuk Wisatawan
Pemkab Paser Fokus Kembangkan Wisata Air Terjun Lempesu
Baca SelengkapnyaPNS Pindah ke IKN Nusantara Bakal Dapat Tunjangan Pesawat Sekeluarga
Anas juga menceritakan bahwa dirinya telah menerima permintaan dari sejumlah PNS untuk mutasi ke Ibu Kota Nusantara.
Baca SelengkapnyaAPJAPI Minta Pengelola Bandara Buka Saluran Pengaduan untuk Memudahkan Perjalanan Mudik
APJAPI meminta kepada segenap pengelola bandara untuk menyediakan saluran pengaduan penumpang
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400
Salah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca SelengkapnyaKondisi Perusahaan Membaik, PTPN I Bayar Santunan Hari Tua Rp550 Miliar ke Pensiunan
Sejak tahun 2019, Kinerja PTPN Group termasuk Regional 1 PTPN I (Eks PTPN II) menunjukan peningkatan.
Baca Selengkapnya