Anggota DPR Sebut Penolakan Restrukturisasi Polis Jiwasraya Ada Unsur Politis
Merdeka.com - Anggota Komisi VI DPR RI, Nasril Bahar angkat suara terkait sikap segelintir pemegang polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang mengatasnamakan Forum Korban Bancassurance Jiwasraya dan menolak program restrukturisasi perusahaan.
Padahal menurutnya, langkah restrukturisasi yang disepakati manajemen baru Jiwasraya, pemerintah dan DPR merupakan solusi terbaik untuk kasus yang menimpa perusahaan asuransi tersebut.
"Jiwasraya kan sudah 100 persen kepemilikan pemerintah. Ketika pemerintah atas nama bangsa dan negara yang mengambil sikap ada win-win solution, ada yang menolak, tentunya kita ingin tahu yang menolak siapa. Kan forum," kata Nasril di Jakarta, Rabu (20/1).
Politisi PAN ini tak tutup kemungkinan jika aksi penolakan yang mengatasnamakan forum tersebut sarat akan nilai politis. Sebab sebagian pemegang polis Jiwasraya sepakat dengan langkah restrukturisasi.
"Kalau atas nama forum itu kan kita enggak jelas. Sementara yang si pemilik polis secara individu kan tidak mengajukan keberatan. Forum yang mengajukan keberatan. Forum ini kan kita tahu sama tahu," ujarnya.
Nasril menilai forum yang mengatasnamakan pemegang polis tersebut seolah tak mau menunggu keputusan final dari pemerintah. Padahal sosialisasi terhadap Jiwasraya ini dianggapnya belum maksimal.
"Tentunya kita enggak tahu forum ini siapa. Kalau forum itu saya pikir ada unsur politis. Karena sampai hari ini sosialisasi terhadap Jiwasraya ini kan belum maksimal. Dan kitapun di komisi VI belum menerima secara resmi sikap final daripada pemerintah," tuturnya.
Sementara Pengamat Asuransi sekaligus Akademisi Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi Trisakti, Azuarini Diah, enggan berkomentar lebih jauh terkait unsur politis dalam rencana restrukturisasi Jiwasraya.
Namun, dia menyatakan program restrukturisasi bakal memberikan kepastian lebih jelas bagi pemegang polis Jiwasraya, baik secara besaran maupun waktu.
"Kalau memang proses negosiasi tidak bisa dijalankan lagi, sebaiknya terima di-restruct karena lebih jelas ketentuannya," kata Azuarini.
Risiko Nasabah Tolak Restrukturisasi
Tim Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) menjelaskan risiko bagi nasabah yang menolak skema restrukturisasi polis yang ditawarkan pemerintah dalam upaya penyelamatan seluruh polis. Dalam menawarkan restrukturisasi kepada pemegang polis, perseroan melihat akan ada tiga kemungkinan yang terjadi.
Pertama, yakni nasabah yang menyetujui restrukturisasi; kedua, nasabah yang tidak menyetujui restrukturisasi; dan ketiga, nasabah yang tidak mengambil keputusan apakah setuju atau tidak terhadap tawaran restrukturisasi.
Anggota Tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya untuk Program Jangka Panjang, Mahelan Prabantarikso, menjelaskan jika ada nasabah yang tidak setuju atau tidak merespon restrukturisasi, maka polis mereka akan tetap berada di Jiwasraya sebagai piutang bersama aset dan liabilitas yang tidak bersih.
"Nasabah-nasabah semacam ini (menolak dan tidak merespon) maka akan ditinggal di Jiwasraya. Tadi disampaikan di Jiwasraya ini sendiri nanti rencananya dari sisi izin akan dikembalikan kepada OJK. Dari sini, nanti tergantung pemegang saham. Ketika ini dilikuidasi, maka nanti pemegang polis yang tidak mau direstrukturisasi atau mungkin dia tidak merespon terhadap restrukturisasi, maka yang bersangkutan akan tinggal di Jiwasraya dengan aset unclean and unclear," katanya seperti dikutip dari Antara dalam media briefing virtual di Jakarta, Rabu (23/12).
Mahelan yang juga menjabat sebagai Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Jiwasraya itu menjelaskan, setelah proses likuidasi, maka semua menjadi utang piutang dan akan dikembalikan sejumlah aset yang tidak bersih tadi.
"Kapan waktunya dikembalikan? Ya nanti kita akan sampaikan bahwa setelah melalui proses likuidasi, maka semua menjadi utang piutang dan dikembalikan sejumlah aset yang unclear dan unclean. Bisa terjual atau mungkin nanti dilikuidasi oleh kurator atau lembaga yang akan melikuidasi," pungkas Mahelan.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jiwasraya telah berhasil merestrukturisasi sebesar 99,7 persen polis Jiwasraya hingga akhir tahun ini.
Baca SelengkapnyaOgi menuturkan, pengawasan khusus dilakukan dengan tujuan agar perusahaan dapat memperbaiki kondisi keuangannya untuk kepentingan pemegang polis.
Baca SelengkapnyaRambut gondrong dan kumis tebal. Sekilas, mungkin tak ada yang percaya profesi dari pria ini adalah polisi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"Jadi ditunjuk lewat keputusan presiden. Jadi artinya dia mau kasih ke wapresnya, mau kasih ke siapa, problem ketatanegaraan kita menjadi selesai."
Baca SelengkapnyaBentuk asuransi yang diberikan bukan hanya perlindungan jiwa saja, tetapi perlindungan kecelakaan.
Baca SelengkapnyaPenting bagi setiap individu dan keluarga untuk memastikan mereka dilindungi secara memadai dengan asuransi jiwa seumur hidup.
Baca SelengkapnyaSurpres tersebut akan ditindaklanjuti sesuai dengan mekanisme yang berlaku di DPR RI.
Baca SelengkapnyaRumusan Permenkes terkait hal itu juga mempertimbangkan jasa asuransi swasta agar lebih bergeliat di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAngka di tahun 2023 tergolong rendah dibandingkan dengan negara lainnya, seperti Singapura dan Malaysia.
Baca Selengkapnya