Merdeka.com - Seorang Terapis asal Amerika Serikat, Tess Brigham sudah memulai karirnya sejak 10 tahun yang lalu dan bekerja hampir secara eksklusif dengan kaum milenial. Selama lima tahun terakhir, dia pun sudah mendengarkan perjuangan, ketakutan, dan kemenangan mereka.

Dilansir dari CNBC, kesempatan untuk bekerja dengan milenial menjadi anugerah bagi Tess karena telah memungkinkannya untuk merenungkan bidang-bidang kehidupan sendiri dan menyampaikan nasihat yang pernah diterimanya saat seusia mereka.

Menurutnya, usia 20-an menjadi tolak ukur kedewasaan seseorang. Secara psikologis, seseorang yang menginjak usia 20 tahun dianggap sudah cukup mampu dalam hal perencanaan, pengambilan keputusan, serta konsekuensi akibat tindakan.

Oleh karena itu milenial harus paham bagaimana bertindak yang baik dan keputusan apa saja yang harus diambil saat usia 20-an. Kenapa? Karena usia 20-an akan membentuk diri kita selamanya. Namun ada beberapa hal yang membuat orang menyesal karena tidak pernah melakukan ini saat mereka masih muda.

Inilah tujuh hal yang orang sesali karena tidak dilakukan di usia 20-an dan 30-an:

1. Menyimpan Uang

Pakar keuangan telah mencatat bahwa tidak menabung untuk masa pensiun adalah salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan kaum milenial. Menurut survei baru-baru ini, hampir 60 persen orang dewasa mengakui bahwa mengabaikan menabung adalah nomor satu dalam daftar penyesalan mereka.

Setelah berusia pertengahan 40-an, memiliki keamanan finansial terdengar jauh lebih menarik daripada koktail mewah dan pakaian bermerek desainer.

2. Mengadvokasi Diri Sendiri di Tempat Kerja.

Memulai karir baru di usia 20-an bisa jadi menakutkan, tetapi membela diri sendiri saat situasi tidak baik dapat membantu anda berkembang dalam karir sekaligus menginspirasi perubahan di tempat kerja anda.

3. Ucapkan Terima Kasih ke Diri Sendiri

Dia Mengatakan bahwa saat umurnya di awal usia 20-an, dia sangat fokus untuk bekerja sehingga dia gagal menghabiskan waktu dengan orang-orang yang paling dicintai dan sayangi. Dia berasumsi bahwa dia selalu bisa menunjukkan penghargaan saya untuk mereka nanti.

"Sekarang, saya mengungkapkan cinta dan terima kasih saya lebih sering, dan saya mendorong semua orang untuk melakukan hal yang sama. Baik itu seorang teman, pasangan romantis, orang tua atau bahkan mentor. Gagal mengungkapkan rasa syukur dan cinta untuk mereka seringkali merupakan penyesalan besar bagi kebanyakan orang."

4. Merangkul Pengangguran.

Usia 25 ke atas adalah masa-masa sulit dan menyakitkan. Sebab banyak di antara mereka yang keluar dari pekerjaan karena harus menemukan pekerjaan impiannya. Tapi kita semua bergerak dengan kecepatan berbeda dalam hidup. Sebagian mereka yang menganggur justru menganggap mereka punya pekerjaan bagus, hubungan bagus, rencana bagus.

"Jangan buang waktu untuk memikirkan di mana Anda seharusnya berada dalam karier Anda. Dengan memperlambat dan merangkul perjalanan Anda, Anda akan belajar banyak tentang diri Anda dan apa yang sebenarnya ingin Anda lakukan dalam hidup Anda."

5. Ambil Risiko

Bukan hanya sebagai langkah awal untuk kejar mimpi mencapai kesuksesan, tapi banyak manfaat lainnya yang bisa didapat ketika berani mengambil risiko. Anda jadi bisa meningkatkan wawasan, lebih mengenal diri sendiri, bisa meningkatkan kapasitas diri, dan memahami dunia dan orang lain

"Sekarang, ketika seorang pasien saya mengungkapkan keraguan, saya mendorong mereka untuk mengambil risiko. Saya mengingatkan mereka bahwa meskipun gagal, mereka akan mengetahui bahwa mereka tidak takut untuk mencoba."

6. Merawat Tubuh

Kesehatan membawa jenis kebebasan dan kebahagiaan yang sangat sedikit disadari. Saat Anda masih muda, mudah untuk meremehkan kesehatan Anda.

Luangkanlah waktu untuk berolahraga, memasak makanan sehat dan bersantai sejenak agar tubuh menjadi lebih sehat di masa sekarang maupun lanjut usia.

"Ini bukan tentang mati lebih cepat. Ini masalah apakah Anda ingin terjebak dengan penyakit kronis dan menderita selama 10 atau 15 tahun sementara pengobatan modern mencoba membuat Anda tetap hidup."

7. Abai Pandangan Orang Lain

Bagi sebagian orang, cara mereka dipandang oleh sekitarnya bisa menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Mereka jadi terlalu peduli pada pemikiran dan ucapan orang lain tentang diri mereka. Bahkan parahnya, tak jarang keinginan orang akan dituruti demi tetap dipandang baik. Pada akhirnya sedikit saja dijadikan bahan pembicaraan orang, mereka akan langsung berpikiran terlalu jauh.

Padahal hal semacam ini bisa saja hanya datang dari dalam pikiran sendiri. Kadang, kita perlu bersikap sedikit bodo amat terhadap apa yang orang lain katakan dan pikirkan. Bukan karena menjadi antisosial, hanya saja terkadang sedikit abai pada pandangan orang lain juga ada manfaatnya.

Reporter Magang : Brigitta Belia