Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

23 Pemilik Lahan Tidur di Batam Dipaksa Segera Lakukan Pembangunan

23 Pemilik Lahan Tidur di Batam Dipaksa Segera Lakukan Pembangunan Lukita Dinarsyah Tuwo. ©2018 Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Merdeka.com - Sebanyak 23 pemilik lahan tidur di Kota Batam dipaksa untuk segera melakukan kegiatan produktif. Selama ini, lahan-lahan tersebut terbengkalai begitu saja tanpa ada aktivitas bisnis di atasnya. Padahal total nilai investasi lahan dengan luas total 1.300 hektar tersebut cukup tinggi mencapai Rp 5,2 triliun.

Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo menyebutkan, pihaknya telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan 23 pemilik lahan. Dalam kesepakatan tersebut disebutkan bahwa mereka harus sudah mulai melakukan proses pembangunan maksimal tiga bulan sejak penandatanganan dilakukan.

"Kita mulai mendorong pemilik-pemilik lahan di Batam yang tidak membangun selama ini untuk segera mulai membangun. Nah tahun ini kami sudah mendorong sekitar 23 pemilik lahan untuk merencanakan bisnis plan dan menandatangani perjanjian baru dengan kita. Kira - kira 23 pemilik lahan ini merencanakan investasinya sekitar Rp 5,2 triliun," kata Lukita saat ditemui di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (4/12).

Dia mengungkapkan ada beberapa alasan para pemilik lahan tersebut selama ini membiarkan lahannya terlantar begitu saja. salah satunya pesimis mengenai pasar atau market hingga masalah pendanaan.

"Ya saya bilang kalau kalian hanya bicara soal marketnya eh buktinya ada investor lain datang butuh tanah, jadi saya gak ada pilihan kalian harus bangun. Dan saya juga inginnya kalau mereka punya tanah 20 hektar engga langsung dibangun 20 hektar, kalian bisa mulai dengan 5-10 hektar, tapi punya rencana," ujarnya.

Kemudian mengenai masalah pendanaan, Lukita siap membantu mencarikan solusi. "Kedua adalah isu mengenai financing. Mereka punya lahannya tapi terbatas itu (dana). Saya bilang kenapa kalian gak undang partner? kalau kalian gak ada partner saya akan carikan partner. Tapi akhirnya mereka mencari sendiri ya buktinya dapat. Artinya begini, lahan yang terlantar itu sayang kalau didiamkan, nah satu-satunnya jalan kami kalau gak dibangun ya saya cabut, saya ambil lagi. Nah dengan ancaman itu mereka berusaha mencari partner," ujarnya.

Dengan demikian, diharapkan tahun depan para pemilik lahan tersebut sudah mulai membangun kegiatan usaha di atas lahannya sebagaimana tertuang dalam perjanjian. "Bahwa setelah kami tanda tangani, tiga bulan mereka sudah harus segera mulai menyiapkan pembangunan lalu kita akan monitor terus," ujarnya.

Pembangunan harus segera dimulai sebab minat dan antusias yang ditunjukan oleh investor cukup tinggi untuk menanamkan investasinya di kota terbesar Provinsi Kepulauan Riau tersebut. "Nah tentu untuk itu kami mengharapkan dukungan kebijakan-kebijakan dari pemerintah pusat," ujarnya.

Adapun sektor industri yang akan dibangun oleh 23 pemilik lahan tersebut cukup beragam. Mulai dari properti hingga industri refinery palm oil atau pabrik pengolahan minyak kelapa sawit. "Ada yang untuk properti, ada yang untuk destinasi pariwisata semacam resort gitu, kemudian ada juga industri refinery. Ada juga mengolah dari crude oil itu menjadi kayak semacam karet sintetis. Nah ada juga untuk keperluan logistik perdagangan," ujarnya.

Selain itu, dia menyebutkan ada sektor industri baru yang saat ini masih dalam proses pembahasan, yaitu pabrik spare part pembuatan handphone atau telepon genggam.

"Kita tahu di Batam itu sekarang ada industri yang memproduksi handphone ya di mana sebagian besar bahan bakunya dari impor. Nah kami mendorong agar karena mereka sekarang kapasitasnya meningkat dua kali lipat, saya katakan dari pada kalian terus mengimpor, bagaimana kalau supply chain dari pada industri handphone ini datang ke Batam dan dibangun di Batam, nah ini kita ingin ke depan mendorong kesana," tutupnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya
Dagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya

Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.

Baca Selengkapnya
Penghasilan Tak Cukup Buat Beli Nasi dan Lauk, Kakek Tini Makannya Cuma Parutan Kelapa buat Ganjal Perut yang Lapar
Penghasilan Tak Cukup Buat Beli Nasi dan Lauk, Kakek Tini Makannya Cuma Parutan Kelapa buat Ganjal Perut yang Lapar

Kakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.

Baca Selengkapnya
Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'
Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Potret Komplek Perumahan Milik Perusahaan Baja Terbesar di Indonesia, Pernah Ramai Penduduk Kini Terbengkalai Tak Terurus
Potret Komplek Perumahan Milik Perusahaan Baja Terbesar di Indonesia, Pernah Ramai Penduduk Kini Terbengkalai Tak Terurus

Begini penampakan komplek perumahan milik perusahaan baja terbesar di Indonesia yang kini kondisinya memprihatinkan.

Baca Selengkapnya
Kini Tinggal Kenangan, Ini Potret Toko Pertama yang Sediakan Jasa Antar Barang dan Jadi Tempat Nongkrong Pemuda Pejuang Surabaya
Kini Tinggal Kenangan, Ini Potret Toko Pertama yang Sediakan Jasa Antar Barang dan Jadi Tempat Nongkrong Pemuda Pejuang Surabaya

Mirisnya bangunan cagar budaya ini dihancurkan untuk pembangunan mall

Baca Selengkapnya
Jelang Hari Natal, Satgas Pangan Jabar Sidak Tiga Pasar di Bandung Raya
Jelang Hari Natal, Satgas Pangan Jabar Sidak Tiga Pasar di Bandung Raya

Hasil sidak terungkap terdapat tiga bahan pokok yang mengalami defisit.

Baca Selengkapnya
Melihat Suasana Pasar Terpencil di Pelosok Pacitan, Pedagang Menjerit Karena Sepi Pembeli
Melihat Suasana Pasar Terpencil di Pelosok Pacitan, Pedagang Menjerit Karena Sepi Pembeli

Walaupun sepi pengunjung, para pedagang pasar memilih bertahan tetap berjualan

Baca Selengkapnya
Berkat Layanan Ini, Toko Mimin Sukses Gaet Pembeli di Tengah Menjamurnya Pedagang Buah
Berkat Layanan Ini, Toko Mimin Sukses Gaet Pembeli di Tengah Menjamurnya Pedagang Buah

Mimin bos buah di area Pasar Minggu punya beberapa strategi menarik pembeli.

Baca Selengkapnya
PNS Kecamatan Berkomplot Bareng Petani Jual Kulit Harimau, Belum Dapat Pembeli Sudah Ditangkap Polisi
PNS Kecamatan Berkomplot Bareng Petani Jual Kulit Harimau, Belum Dapat Pembeli Sudah Ditangkap Polisi

Sebelum diciduk polisi, kedua tersangka saat itu masih mencari pembeli dengan harga tertinggi

Baca Selengkapnya