Tak Disangka, Paspampres Tertinggi & Gagah Pernah Dibully saat Sekolah 'Sering Dipalak Preman'
Cerita anggota Paspampres Lettu Windra Sanur yang mengaku pernah jadi korban bully saat di sekolah.
Cerita anggota Paspampres Lettu Windra Sanur yang mengaku pernah jadi korban bully saat di sekolah.
Hal ini dikarenakan ia memiliki postur tubuh yang besar dan juga tinggi. Sehingga, kerap kali menarik perhatian khalayak.
Meski berbadan besar, siapa sangka jika saat sekolah dulu Windra ternyata kerap jadi korban bully teman-temannya. Simak ulasannya:
Melansir dari unggahan video di Instagram @kanz_zaidan, Lettu Windra mengungkap jika dirinya dulu merupakan mantan korban bully saat masih kecil.
"Waktu kecil om Win itu badannya kecil terus kalau di sekolah sering di bully," kata Windra.
Sejak saat itulah dirinya mengaku ingin mulai mencoba belajar beladiri.
"Sering sama yang preman-preman dipalak. Makanya om Win belajar beladiri," kata Windra.
Saat duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), Windra mengaku jika ia mulai serius mendalami beladiri.
"Terus pas SMP, SMA ya om Win STM itu latihan silat om Win juara silat di Kabupaten Bekasi," ungkapnya.
Hingga pada saat SMA Windra mengatakan ia sudah ingin menjadi seorang prajurit TNI dan mau belajar ilmu beladiri lainnya.
"Pas masuk tentara om Win mau belajar beladiri judo," kata Windra.
Meski sempat menjadi korban bully, tekad Windra untuk mempelajari beladiri ternyata dilakukan bukan untuk membalas dendam.
"(bukan balas dendam)Beladiri ya untuk beladiri..beladiri bela bangsa," pungkasnya.
Sosoknya dikenal memiliki postur tubuh yang tinggi, besar, dan gagah. Banyak orang menyebut jika ia merupakan anggota Paspampres yang tertinggi.
Perwira TNI itu memang sempat mencuri perhatian lantaran ia selalu terlihat ikut kemanapun Presiden pergi.
Petarung MMA Suwardi sering dibully temannya di sekolah. Tak disangka, pelaku bully menelepon Suwardi usai dia menang pertandingan.
Baca SelengkapnyaDalam perkara ini, keluarga korban tidak melaporkan pelaku karena sudah berdamai.
Baca SelengkapnyaDampak bullying di sekolah bisa dialami pada korban sekaligus pelaku.
Baca SelengkapnyaPeristiwa perundungan itu terjadi pada Sabtu (28/10) lalu.
Baca SelengkapnyaSelain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.
Baca SelengkapnyaKorban saat ini sedang menjalani perawatan. Korban dipukul dan ditendang pelaku.
Baca SelengkapnyaDua sekolah saat dikonfirmasi mengaku belum bisa memberikan penjelasan.
Baca SelengkapnyaKasus perundungan terus terjadi di dunia pendidikan. Pihak sekolah harus lebih tegas menerapkan hukuman kepada pelaku.
Baca SelengkapnyaSaat ini korban FF yang dipukul dan ditendang korban sedang menjalani perawatan.
Baca Selengkapnya