Rekonsiliasi Adalah Bentuk Pemecahan Konflik, Ketahui Prinsip Hingga Syaratnya
Merdeka.com - Rekonsiliasi merupakan salah satu jenis penyelesaian dalam konflik. Konflik sendiri merupakan suatu hal yang biasa terjadi saat terjadi interaksi, baik sesame individu maupun antar kelompok.
Biasanya, konflik tersebut seringkali dianggap sebagai sesuatu yang mampu memecah belah beberapa pihak yang terlibat di dalamnya. Namun, dalam ilmu sosiologi, konflik tersebut tidak selamanya dianggap sebagai sesuatu yang buruk atau negatif.
Sebaliknya, terjadinya suatu konflik dalam sebuah masyarakat justru dapat menimbulkan sejumlah dampak positif untuk keberlangsungan hidup bermasyarakat. Hal tersebut tercermin dari adanya dua kategori pemecahan suatu konflik yakni secara positif dan negatif.
-
Apa itu konflik, menurut sosiologi? Secara sosiologis, konflik adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
-
Bagaimana konflik antar kelompok terjadi? Konflik adalah warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
-
Kapan konflik muncul dalam sebuah cerpen? Konflik, sebagai elemen penting dalam kerangka cerpen, memberikan kejutan atau rintangan yang dihadapi oleh tokoh utama.
-
Apa yang menyebabkan konflik antar kelompok? Perbedaan-perbedaan tersebut di antaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya.
-
Apa itu konflik pribadi? Konflik pribadi adalah pertentangan atau ketegangan yang terjadi antar individu.
-
Kapan perubahan nilai di masyarakat bisa memicu konflik? Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial karena ketidaksiapan masyarakat dalam menghadapi perubahan.
Salah satu kategori pemecahan masalah secara positif yakni rekonsiliasi. Secara tidak langsung, pemecahan konflik secara positif tersebut cenderung menghindari pertikaian ataupun kekerasan yang justru dapat memicu timbulnya masalah baru di dalam suatu masyarakat.
Lantas apa sebenarnya yang disebut sebagai rekonsiliasi tersebut? Simak penjelasan selengkapnya seperti yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber berikut ini.
Konsep Rekonsiliasi
Pada dasarnya, rekonsiliasi merupakan suatu istilah dalam ilmu sosial yang memiliki keterkaitan dengan munculnya konflik. Berdasarkan para ahli, rekonsiliasi konflik merupakan suatu usaha untuk menyelesaikan permasalahan di masa lampau dengan memperbarui hubungan pada perdamaian yang harmonis dan baik.
Sehingga, munculnya suatu konflik ke dalam kehidupan bermasyarakat tersebut justru dilihat sebagai sesuatu yang membangun. Memang, pada awalnya konflik tersebut cenderung dapat menimbulkan gesekan antar pihak dalam hal berpendapat. Sebab, perbedaan pendapat tersebut rentan untuk dialami pada suatu masyarakat yang berkelompok.
©Shutterstock/Golden Pixels LLC
Terlebih pada masyarakat yang memiliki banyak identitas seperti di Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia yang kental dengan unsur multikulturalisme. Tak jarang, masyarakat di dalamnya pun seringkali memiliki konflik yang rentan memecah belah persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.
Kendati demikian, konflik yang seringkali muncul tersebut haruslah dilihat sebagai sesuatu yang membangun dan bernilai positif bagi kehidupan mendatang. Melalui konflik, maka masyarakat pun sebenarnya turut andil dalam memperbaiki hubungan antara satu dengan yang lainnya.
Perbedaan Rekonsiliasi dengan Pemecahan Konflik Lainnya
Untuk menyelesaikan konflik secara damai, sebenarnya terdapat banyak cara yang mampu ditempuh pihak yang berkonflik. Di antaranya yakni berupa proses penyelesaian konflik, resolusi konflik, dan rekonsiliasi itu sendiri.
©©2012 Merdeka.com
Menurut Kelmann, di antara ketiganya tersebut terdapat perbedaan yang cukup signifikan yakni sebagai berikut:
Penyelesaian konflik merupakan sebuah proses pencapaian kesepakatan antara pihak berkonflik dengan mengakomodasi kepentingan masing-masing. Hal ini pun dapat dilakukan melalui banyak metode dan proses.
Resolusi konflik merupakan pemecahan masalah yang ditandai dengan adanya perubahan pada hubungan para pihak yang berkonflik. Hal tersebut terjadi lantaran masih adanya sikap dan rasa tidak percaya antara satu sama lain.
Rekonsiliasi merupakan suatu bentuk penyelesaian konflik yang justru menumbuhkan rasa percaya antar pihak yang tengah berkonflik. Hal tersebut dapat dicapai melalui proses penerimaan dan rasa tanggung jawab yang mulai terbangun.
Prinsip Rekonsiliasi
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, rekonsiliasi konflik merupakan bentuk pemecahan masalah dengan menilai bahwa hal tersebut dapat menimbulkan suatu dampak yang positif. Secara lebih lanjut, rekonsiliasi tersebut memiliki beberapa prinsip yang harus diketahui bagi kedua belah pihak.
©©2012 Merdeka.com
Beberapa prinsip dalam rekonsiliasi disebut haruslah terpenuhi untuk mencapai suatu dampak yang positif berupa perdamaian di dalam kehidupan bermasyarakat. Prinsip dalam rekonsiliasi tersebut adalah sebagai berikut:
Sebuah pemecahan konflik yang hendak diselesaikan dengan cara anti kekerasan haruslah berpedoman pada satu hal yakni adanya kepercayaan kembali di antara pihak-pihak yang berkonflik. Dengan membangun kepercayaan kembali, maka konflik pun dapat menghasilkan suatu evaluasi bagi masyarakat itu sendiri.
Prinsip yang tak kalah pentingnya untuk diterapkan pada saat proses rekonsiliasi konflik adalah adanya penerimaan dari kelompok lain. Pihak yang berkonflik tersebut harus memiliki pandangan terbuka satu sama lain atas terjadinya suatu konflik tersebut. Hal ini akan menghindarkan masyarakat dari kekerasan.
Syarat Rekonsiliasi
Selain prinsip, rekonsiliasi juga memiliki beberapa syarat yang seharusnya juga dipenuhi oleh para pihak berkonflik. Beberapa syarat tersebut antara lain yakni sebagai berikut:
Syarat yang pertama ini mengharuskan para pihak berkonflik memiliki kerendahan hati untuk saling menerima dan mengakui kesalahan masing-masing. Dengan begitu, pemecahan konflik dapat mengarah pada perdamaian.
Tidak cukup hanya mengakui, namun para pihak yang berkonflik pun juga harus memiliki rasa tanggung jawab dan moral tinggi terhadap konflik yang terkait dengan nonperikemanusiaan.
©Shutterstock/Dmitriy Shironosov
Syarat terjadinya rekonsiliasi yang berikutnya adalah pandangan positif terhadap perdamaian. Perdamaian haruslah dilihat sebagai sesuatu landasan moral yang mampu mendukung kehidupan bermasyarakat yang bermartabat dan luhur.
Syarat berikutnya yakni konflik justru dilihat sebagai sesuatu bahan masukan bagi masyarakat. Konflik yang terjadi di dalam suatu masyarakat mampu dievaluasi sehingga kehidupan masyarakat pun menjadi semakin maju dan nyaman bagi para anggota di dalamnya. (mdk/mta)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konflik adalah suatu proses sosial yang terjadi ketika ada perbedaan pandangan atau kepentingan antara dua pihak atau lebih.
Baca SelengkapnyaKonflik adalah suatu keadaan di mana terjadi ketegangan, pertentangan, atau perselisihan antara dua pihak atau lebih yang memiliki kepentingan berbeda.
Baca SelengkapnyaKonflik vertikal mengacu pada bentuk konflik atau pertentangan yang terjadi antara tingkatan atau lapisan yang berbeda dalam struktur organisasi atau masyarakat
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Masalah kesenjangan ini tidak hanya terjadi dalam aspek sosial masyarakat, tetapi juga berbagai aspek lainnya.
Baca SelengkapnyaStres telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan setiap individu. Salah satu momen yang seringkali menjadi pemicu stres adalah saat menyusun resolusi.
Baca SelengkapnyaPrinsip-prinsip dalam pemilu adalah kriteria yang harus dipenuhi oleh penyelenggara pemilu agar pemilu berjalan dengan demokratis dan transparan.
Baca SelengkapnyaPrinsip-prinsip dasar pemilu mencerminkan nilai-nilai demokratis yang mendasari proses ini.
Baca SelengkapnyaParadigma memiliki peran penting untuk memahami fenomena sosial.
Baca SelengkapnyaSemua pihak diharapkan dapat berkontribusi dalam menciptakan Indonesia yang damai dan harmonis, bebas dari konflik sosial yang merusak tatanan kehidupan.
Baca Selengkapnya