Merdeka.com - Merintis usaha tentu bukan hal mudah. Acap kali dijumpai jalan terjal demi menggapai harapan. Seperti yang dialami oleh pasangan Khoirul Anam dan Indah Mayasari yang saat ini tinggal di Jember, Jawa Timur.

Semenjak masih duduk di bangku kuliah, Indah sudah terjun ke dunia bisnis. Sementara sang kekasih mengawasi dari jauh, lantaran hubungan LDR (Long Distance Relationship).

Bahkan bisnis keripik singkong yang digeluti keduanya pernah anjlok. Indah yang kebingungan, menyerahkan seluruhnya pada Khairul. Lantas bagaimana kisah inspiratif mereka hingga mengembangkan 75 cabang?

Simak kisah inspiratifnya berikut ini.

Sejak Kuliah Menggeluti Banyak Bidang

Kala itu, Indah Mayasari masih berstatus sebagai mahasiswa di UIN Kiai Haji Achmad Siddiq, Jember. Namun dirinya sudah terbiasa berkutat di banyak bidang.

Selama kuliah, Indah sembari mengajar atau jadi guru di Taman Kanak-kanak dan menjalani KKN. Ditambah lagi, ia mulai bekerja sama bisnis dengan 'Keripik Pilla Kembang Jaya Jember'.

Kanal YouTube Ruang Inspirasi Channel ©2021 Merdeka.com

Wanita asal Lumajang itu langsung merintis lima gerobak sekaligus. Sementara sang kekasih Khoirul Anam, masih bekerja di Alfamart Kota Surabaya.

"Sebenarnya bisnis ini bermula dari saat saya masih kuliah di Jember, tahun 2018. Waktu itu saya juga mengajar di TK Yasmin dan masih KKN. Dulu masih sama-sama bujang, dia (Khoirul) kerja di Surabaya," kata Indah seperti dikutip dari kanal YouTube Ruang Inspirasi Channel.

Berkembang jadi 25 Cabang

Hasil bisnis kerja samanya dengan perusahaan, kian berkembang. Indah menggandeng kawan kuliahnya dan melebarkan sayap, bahkan sampai 25 cabang gerobak yang disebar di wilayah Kota Jember.

"Berawal dari lima gerobak, lalu saya dipandu juga sama dia dari Surabaya. Itu sampai berjalan sampai 25 gerobak. Titik awal itu dari daerah Kencong, masuk ke wilayah Kota Jember. Saya di sini dibantu partner saya yang sama-sama mahasiswa, mas Feri," ujar Indah.

Pernah Tertipu dan Bangkrut

Kanal YouTube Ruang Inspirasi Channel ©2021 Merdeka.com

Menjadi pebisnis sejati, tentu harus tegar menghadapi rintangan. Terutama saat usahanya anjlok akibat kesalahan prosedur dan jadi korban penipuan.

Indah mengaku pernah tertipu, di kala pacarnya masih di luar kota. Apalagi itu berselang hari pernikahan keduanya. Orangtua Indah meminta untuk Khoirul bisa pindah kerja dan menemani sang istri.

"Pernah dibohongi orang dengan nominal dari belasan sampai puluhan juta. Jadi ada permasalahan yang bantu ya suami saya. Ketika mau menikah tahun 2019 bulan Agustus, dia sudah mau naik jabatan jadi kepala toko di Alfamart," ucap Indah.

Bahkan begitu terpuruknya Indah seakan ingin lepas tangan. Akhirnya keberadaan Khairul menjadi pencerah. Ia kembali menyusun rencana dan memulai bisnis kripik singkongnya dari bawah.

"Kondisi saya down sekali ketika ditipu puluhan juta. Kalau pas Rp16 juta, masnya suruh ikhlaskan saja. Sebenarnya dulu ada kesalahan prosedur atau sistem itu. Waktu itu belum menikah, tapi langsung di handle sama masnya (Khoirul). Ada orang kepercayaan yang melakukan kesalahan," terangnya.

Rela Lepas Jabatan Kepala Toko Alfamart

Kanal YouTube Ruang Inspirasi Channel ©2021 Merdeka.com

Baru dua bulan Khairul menjadi kepala toko Alfamart di Surabaya. Tapi melihat Indah memegang bisnis sendirian, akhirnya ia rela melepas jabatannya kala itu dan membantu menjalankan bisnis.

Kini diperkirakan Khairul dan Indah sudah bertanggung jawab terhadap 75 cabang keripik singkong Pilla.

"Mas merelakan pekerjaan terus dipegang ini bisnis kripik. Berkembang jadi 45 gerobak di Jember. Alhamdulillah semakin bagus, sekarang sudah berkembang jadi 75 lebih," ungkap Indah.

"Di Surabaya ada 20 cabang, di Banyuwangi ada 5. Di Jember sekitar 35," tambah Khairul.

Penguat Saat Bangkrut

Kanal YouTube Ruang Inspirasi Channel ©2021 Merdeka.com

Meski sempat terpuruk dan kalut, Khairul hadir menguatkan sang kekasih. Yakin bahwa segala yang terjadi merupakan kehendak Sang Maha Kuasa. Yang penting harus kembali bangkit dan percaya, bahwa kelak akan digantikan lagi oleh Tuhan.

"Yang penting kita itu sabar. Ingat bahwa apa pun yang terjadi semua milik Allah gitu. Kita ditipu sekian banyak, kita bayar ke perusahaan, ya sudah kita cari lagi. Konsistensi kita, memajukan kripik ini di Jawa Timur. Jadi jika dirasa bangkrut, Insyaa Allah nanti ada gantinya. Saya kalau down enggak bisa ngapa-ngapain, kalau dia cepat bangkit," tuturnya.

"Intinya berdoa. Kalau cuma usaha, semua orang bisa," tukas Khoirul.

Omzet Bersih Rp16 Juta

Dari 75 cabang gerobak yang kini dipegang oleh Khairul dan Indah, diperkirakan bisa mencapai keuntungan bersih sekitar Rp16 juta.

"Kalau kita cerita sebelum pandemi, itu memang omzet kita dibilang lumayanlah, bisa kisaran 400 karton per bulan khusus Jember, sekitar 200 untuk Surabaya," papar Khairul.

Kanal YouTube Ruang Inspirasi Channel ©2021 Merdeka.com

Diakui Khairul, untuk masa ini masih ingin kerja santai dulu. Kelak ada rencana dan harapan untuk menambah cabang bisnisnya. Selain itu, ia memberi kesempatan bagi siapa saja yang hendak menjadi kepala cabang di kotanya.

"Kalau untuk laba hitungan bersih ya mas, itu bukan modal. Karena modal tidak kita hitung. Untuk laba di Jember bisa Rp6 juta, kalau wilayah Surabaya bisa Rp4 juta, Banyuwangi Rp4 juta. Jadi rata-rata bisa dikatakan bersih Rp16 juta per bulan," imbuh Indah.

"Sejauh ini masih santai-santai dulu. Nanti kalau ada rezeki lebih, mau buka gudang sendiri di Jember," pungkas Khairul.