Kerja Keras buat Bertahan Hidup, Roy Jeconiah Kini Jual Sambal Sampai Topi Satpam
Merdeka.com - Roy Jeconiah merupakan vokalis legendaris dari band musik Boomerang. Ia telah hengkang sejak 2010 lalu. Sejak pandemi Covid-19 melanda, dirinya sudah tak pernah manggung dan memilih untuk terjun ke dunia bisnis.
Pemilik nama lengkap Roy Jeconiah Isoka Wurangian ini, harus memutar otak untuk menjaga pundi-pundi rupiah tetap mengalir. Melalui kreasi bersama istri tercinta, serta ide cemerlang, Roy berhasil membuat beberapa usaha baru.
Meski masih sederhana, tapi bisnisnya terbilang cukup banyak, dari jualan sambal hingga topi satpam. Ingin tahu kabar terbaru Roy Jeconiah saat ini? Simak informasinya berikut ini.
Berjualan Sambal
Channel YouTube Catatan Si Buluk ©2020 Merdeka.com
Dilansir dari channel YouTube Catatan Si Buluk, bertajuk 'Roy Jeconiah Musisi Seperti Kerupuk'. Roy menceritakan kisahnya selama masa pandemi, yang kini lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.
Tak ada kegiatan manggung membuat Roy putar otak melakukan kegiatan bermanfaat. Salah satunya ialah merilis 'Homemade by Roy Jeconiah'. Hasil kreasi sambal, serta jajanan sedap lain bersama sang istri tercinta.
"Gue juga jualan sambal juga," kata Roy Jeconiah sembari tertawa, seperti dikutip dari channel YouTube Catatan Si Buluk.
"Sambal apa?," tanya Laksamana sang pembawa acara.
"Sambal bawang," jawabnya.
"Eh aku doyan sambal bawang," tukas Laksamana senang.
"Doyan? Ntar gua kirim dah. Ada beberapa varian si. Ide gua banyak semenjak Covid, " tukasnya.
Bisnis Kopi
Channel YouTube Catatan Si Buluk ©2020 Merdeka.com
Selain mencoba peruntungan di dunia kuliner makanan, Roy juga memiliki ide untuk terjun ke bisnis kopi. Apalagi menikmati seduhan kopi merupakan hobinya selama ini.
Sehingga ia mengaku senang bisa bekerja sama dengan temannya yang petani kopi. Bisa saling menguntungkan.
"Sementara kalau situasi sekarang enggak boleh banyak orang, jadi ya gak ngapa-ngapain. Jualan paling, kopi. Pas pandemi (jualannya). Jadi gua memang demen ngopi dan kopinya harus tanpa gula. Nah, gua punya temen petani di Lampung," jelas Roy.
"Jadi ada yang homemade food by Roy Jeconiah, itu istriku masak-masak. Aku juga suka masak. Jadi ada homemade food, ada yang 'Kehadiran Kopi'," imbuhnya di kesempatan berikutnya.
Usai Bisnis Jadi Lebih Hemat
Channel YouTube Catatan Si Buluk ©2020 Merdeka.com
Diakui oleh Roy, rasa penasarannya memuncak semenjak temannya yang petani tadi mengajak bisnis bersama. Apalagi rekannya ini sudah memiliki mesin kopi berukuran besar sendiri. Kesukaannya menyeduh kopi terbilang hemat, sebab sekarang sudah bisa punya sendiri tanpa harus ke toko besar.
"Jadi paling enggak kalau aku ngopi enggak usah beli. Kalau ngopi dari pada beli bubuk yang di mart gitu ini paling enggak bubuknya dari petani. Temenku itu baik banget. Maksudnya 'Udah Mas aku kirim dulu, entar kalau jalan baru kita ngobrol'. Wah baik banget akhirnya gua ambil jadi gua jual ini," papar Roy.
Jual Seragam, Topi dan Baju Ormas
Channel YouTube Catatan Si Buluk ©2020 Merdeka.com
Selama pandemi Covid, ternyata membawa berkah tersendiri bagi sang musisi yang satu ini. Roy mengaku jadi punya banyak ide bisnis yang muncul.
Selain menjual sambal, makanan dan kopi, ia menjalin kerja sama bisnis pula dengan rekan yang lain. Saat ini Roy menerima pemesanan seragam satpam, topi, hingga baju ormas (organisasi masyarakat).
"Terus ada yang itu nggak usah disebut. Ntar ketahuan yang jual. Aku pengen orang nggak tahu memang. Jadi ordernya satuan bisa, yang ditunggu order partai besar. Karena jualannya baju seragam security, dishub, topi satpam, baju-baju ormas, semua. Kebetulan teman-teman di Bandung banyak yang support," ujarnya.
"Jadi banyak, banyak ide gua," jelasnya tertawa.
(mdk/kur)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaSaat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaSempat hidup di jalanan, kini pria ini mampu bangkit dari keterpurukan dan berhasil membangun usaha sablon.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dengan modal terbatas, Dicky merintis usaha martabak di pelataran rumahnya. Dia sempat ragu dan takut memulai usaha.
Baca SelengkapnyaAda ratusan dus mentega yang berhasil digasak dengan nilai kerugian mencapai Rp 200 juta
Baca SelengkapnyaDulu para pemuda desa ini kesusahan mencari kerja, kini masalah itu berhasil terpecahkan
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaDenny Sumargo mengaku bukan tipikal orang yang suka membelanjakan uangnya untuk barang-barang mahal.
Baca SelengkapnyaAgung yang memiliki modal Rp50.000 membeli 20 ekor ikan mas koki dan membuat kolam di dapur rumah orang tuanya.
Baca Selengkapnya